Sukses

Konsul Swiss Pantau Pencarian Pendaki yang Hilang di Semeru

Pihak TNBTS akan mencari pendaki asal Swiss Lionel Du Creaux selama tujuh hari sejak ditetapkan pencarian terbuka pada 9 Juni 2016.

Liputan6.com, Surabaya - Konsul Kehormatan Swiss di Surabaya, Christopher Tjokrosetio ikut memantau pencarian Lionel Du Creaux, warga Swiss yang hilang saat mendaki Gunung Semeru. Christopher berkunjung ke Resor Ranu Pani Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Sabtu kemarin.

"Kami menerima kunjungan dari Konsul Kehormatan Swiss di Surabaya Christopher Tjokrosetio yang menanyakan upaya pencarian warga negaranya Lionel yang hilang di Semeru," kata kata Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah III Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Budi Mulyanto seperti dikutip dari Antara, Sabtu 11 Juni 2016..

Pihak TNBTS, lanjut dia, menjelaskan bahwa tim SAR melakukan pencarian dan penyisiran semaksimal mungkin di sejumlah titik diduga pendaki yang hilang (survivor) tersebut tersesat. Namun upaya pencarian belum membuahkan hasil.

"Konsul Kehormatan Swiss memberikan dukungan penuh kepada tim SAR gabungan yang melakukan pencarian warga negaranya, bahkan siap memberikan fasilitas pencarian melalui jalur udara dengan menggunakan helikopter," ujar Budi pula.

Sesuai dengan prosedur, pihak TNBTS akan mencari pendaki asal Swiss Lionel Du Creaux selama tujuh hari sejak ditetapkan pencarian terbuka pada 9 Juni 2016.

Seorang pendaki asal Swiss bernama Lionel Du Creaux (26) dinyatakan hilang saat mendaki secara ilegal di jalur pendakian Gunung Semeru. Hilangnya pendaki tersebut baru dilaporkan rekannya Alice Guignard kepada petugas Resort di Pos Ranu Pani pada 7 Juni 2016.

Kedua warga asing tersebut melakukan pendakian ke gunung tertinggi Pulau Jawa itu secara ilegal sejak 3 Juni 2016 karena tanpa pemberitahuan atau melapor ke Pos Resor Ranu Pani, sehingga tidak memiliki register atau tiket untuk mendaki ke Gunung Semeru.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini