Sukses

Siapa Pemilik Cokelat Isi Sabu Tujuan Koperasi Kampus Binus?

Diduga bandar menyamarkan alamat pengiriman dengan modus salah alamat.

Liputan6.com, Jakarta - Tiga belas kilogram sabu tak bertuan berhasil ditemukan petugas Polres Metro Jakarta Barat (Jakbar). Berkat laporan dari petugas ekspedisi yang curiga 2 peti kayu berisi paket cokelat isi sabu itu terungkap. Namun, siapa pemiliknya masih misterius.

"Dari alamat paket itu, tertera untuk Koperasi Universitas Binus di Jalan Kemanggisan Ilir no 43 - 45, Jakarta Barat," ujar Kapolres Metro Jakarta Barat Komisaris Rudy Heriyanto Adi Nugroho, Jumat 15 April 2016.

Kepala Satuan Narkoba Polres Jakarta Barat, Ajun Komisaris Afrisal mengatakan, pihaknya masih menyelidiki pemilik sabu yang diselundupkan dari China ke Indonesia, melalui paket yang dibungkus rapi dalam dua peti kayu.

Peti tersebut diterima perusahaan ekspedisi di kawasan Jalan Palem Lestari, Ruko Fantasi, Blok X, Cengkareng.

"Anggota kita tengah bekerja, mohon doanya agar penerima cepat kita dapatkan," kata Afrisal pada Liputan6.com, Senin (18/4/2016).

 


Dit Narkoba Polda Metro Jaya merilis hasil Operasi Bersinar Jaya 2016 di Jakarta, Rabu (13/4). Petugas berhasil mengungkap peredaran narkoba internasional dengan mengamankan 36,43 kg shabu kristal yang dikemas  kotak cokelat. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Sementara itu, di kawasan Kemanggisan Ilir, Jakbar, tempat koperasi yang dimaksud alamat 2 peti kayu itu, merupakan koperasi kampus Universitas Bina Nusantara atau lebih dikenal dengan nama Binus.

Penelusuran Liputan6.com, alamat yang dituju tersebut tidak berada di dalam kampus. Kampus Binus sendiri berjarak sekitar 15 menit dari alamat yang dimaksud. Alamat yang tercantum oleh si pengirim sendiri adalah kawasan perumahan warga.

"Kalau di sini cuma mahasiswa Binus yang ngekost, kalau kampusnya di Jalan Anggrek dekat Rawa Belong," ujar seorang tukang ojek pangkalan di kawasan Kemanggisan Ilir.

Dihubungi terpisah, Juru Bicara Binus Daniel Wiguna mengatakan, pihaknya telah melakukan penelusuran terkait paket sabu yang dialamatkan ke kampus Binus. Dia tegas membantah Binus terlibat dalam praktik peredaran barang haram tersebut.

"Kita tidak pernah menjual coklat merek itu di koperasi. Artinya kita tidak pernah purchase itu," kata Daniel saat dikonfirmasi via telepon.

Menurut dia, koperasi Binus hanya menyediakan peralatan tulis dan perkantoran. "Makanan yang dijual cuma keripik, jadi tidak ada cokelat," ujar Daniel.

Adapun paket tersebut dikemas dalam dua peti kayu berisi enam dus dengan 44 set kotak cokelat Ferero Rocher. Berat total sabu adalah 13 kilogram.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini