Sukses

Instagram Miming Listyani, WNI Tewas di Sydney Banjir Ucapan Duka

Pria pembunuh Miming Listiyani merupakan teman SMA ketua geng narkoba, Bali Nine, Myuran Sukumaran.

Liputan6.com, Jakarta - Miming Listiyani, seorang warga negara Indonesia, ditemukan tewas bersimbah darah di sebuah pantai dekat dermaga Cabarita, Sydney, Australia, Kamis 7 April 2016 malam.

Polisi New South Wales, Superintenden Mark Jones mengatakan, Miming (27) dibunuh oleh seorang pria yang diduga dekat dengan 'dunia gelap'.

Mendengar kabar itu, media sosial Miming hari ini, Sabtu (9/4/2016), dibanjiri kata "RIP" sebagai ucapan duka cita. Seorang temannya yang menggunakan akun adeliawahyuningtyas mengucapkan, "turut berdua cita semoga amal ibadahnya diterima d isisi-Nya".

Seorang teman lainnya seperti memberikan sinyal bahwa dia tahu siapa pembunuh Miming. Seperti ditulis oleh pemilik akun Instagram callista.anais3444, "Aku tahu pelakunya laki-laki". Kemudian, imaisyah214 juga menuliskan "she was dangerous".

Berdasarkan akun LinkedIn-nya, Miming pernah bekerja paruh waktu di majalah AusIndo pada 2008-2009. Dia juga pernah kuliah di University of Technology Sydney dan lulus tahun 2010.

Pria pembunuh Miming diketahui bernama Khanh Thanh Ly. Disebutkan, pelaku ada hubungannya dengan geng narkotika, Bali Nine.

Terkait Bali Nine, Khanh Thanh Ly pernah dipenjara selama 7 tahun pada 2007. Ly merupakan teman SMA pemimpin Bali Nine, Myuran Sukumaran. Myuran sendiri telah dieksekusi mati oleh Pemerintah Indonesia terkait narkoba pada Rabu 29 April 2015 di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

Di kelompok narkoba itu, Ly dipanggil dengan sebutan 'letnan'.

Jasad Miming Listiyani ditemukan setelah polisi merespons teriakan panik dari dermaga Cabarita. Lokasi itu sangat populer bagi pelancong yang menghabiskan malam.

Petugas datang pada pukul 23.30 pada Kamis dan melihat Ly, telanjang, berdiri di samping jasad Listiyani di bibir pantai. Ia sempat mencoba lari namun berhasil diringkus.

Listiyani menurut Facebooknya, dipercaya baru kembali ke Australia dari Indonesia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini