Sukses

Palyja: 400 dari 500 Sambungan Air di Kalijodo Ilegal

Palyja belum bisa menyimpulkan nilai kerugian dari sambungan air ilegal di Kalijodo.

Liputan6.com, Jakarta - PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja), operator penyediaan dan pelayanan air minum di wilayah Barat Jakarta bersama dengan polisi melakukan operasi pemutusan sambungan ilegal, di Kalijodo, Kelurahan Pejagalan, Jakarta Utara. 

Division Head Customer Service PT Palyja Asep Rahmat mengatakan, pihaknya menginvestigasi dugaan adanya sambungan-sambungan liar di kawasan hiburan Kalijodo. Tepatnya soal dugaan pencurian air dari kafe-kafe yang berdiri puluhan tahun di Kalijodo.

Dari pengamatan sementara di Kalijodo, ada sekitar 500 sambungan air. Namun hampir 80 persen dari total sambungan air itu ilegal.

"Tadi saya di lapangan juga, semua sudah rata bangunan di sana. Hasil investigasi di Kalijodo ada 500 sambungan. Dari 500 itu sekitar 100 adalah pelanggan kita, yang 400 kemungkinan sambungan liar," kata Asep saat dihubungi, Jakarta Utara, Senin (29/2/2016).

Ia melanjutkan, saat ini pihaknya sudah memutus aliran air untuk sementara. Dia berharap, dari pemutusan sementara itu tidak terjadi kebocoran.

"Yang kita lakukan sekarang, mengisolasi aliran sementara. Kami masih memeriksa sistem distribusi air di sini, butuh waktu karena banyak puing, namun dugaan pencurian air memang ada," beber Asep.

Kendati begitu, saat ini pihaknya belum bisa menyimpulkan nilai kerugian dari sambungan ilegal itu. "Untuk nominal kami belum dapat hitungan jumlahnya pastinya" kata Asep.

Selamatkan 2.400 warga

Kepala Divisi Korporat Komunikasi dan Tanggung Jawab Sosial Palyja Meyritha Maryanie memperkirakan, pemakaian air ilegal rata-rata sekitar 30 m3 per bulan per pelanggan. Dari penertiban sambungan illegal hari ini, sekitar 4 liter per detik air berhasil diselamatkan atau untuk konsumsi sekitar 2.400 warga.

"Palyja menyatakan komitmennya untuk secara serius dan berkesinambungan memberantas pencurian air di wilayahnya. Pencurian ini merupakan tindakan pemborosan yang dapat menghambat pelayan air bersih dan sangat merugikan pelanggan setia serta calon pelanggan yang seyogyanya lebih berhak menikmati pelayanan air bersih," kata Maryanie.

Dia menuturkan, untuk mencegah maraknya kasus sambungan illegal yang terus berulang, Palyja memerlukan dukungan dari pihak-pihak yang terkait untuk menindak tegas dan upaya penyelesaian secara komprehensif.

Warga menyaksikan pembokaran bangunan di kawasan prostitusi Kalijodo, Jakarta Utara, Senin (29/2). Puluhan bangunan di kawasan tersebut mulai rata dengan tanah serta menjadi tontonan warga. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

"Akibat pencurian ini pelanggan mengalami kekurangan pasokan air serta dapat menyebabkan air bersih terkontaminasi/tercemar. Palyja  juga bekerjasama dengan pihak-pihak terkait serta pihak yang berwajib untuk memerangi pencurian air ini," kata Maryanie.

Kapolres Jakarta Utara Kombes Pol Daniel Bolly Tifaona mengatakan, penyidik juga membuka peluang kemungkinan Daeng Azis melakukan dugaan pelanggaran atau pencurian selain listrik, yaitu atas dugaan pencurian air untuk Intan Cafe miliknya.

"Itu belum kita cek, kemungkian besar iya, tapi kita cek terlebih dahulu lah," kata Kombes Bolly.

Menurut Bolly, sampai sekarang penyidik masih fokus menggeber pemberkasan kasus dugaan pencurian listrik.

Tapi jika dalam perjalanan penyidikan ditemukan alat bukti atau keterangan saksi-saksi terkait dugaan pencurian air di Kalijodo penyidik juga akan mengusutnya. "Nanti kita ada foto dan saksinya nggak masalah itu. CCTV nya juga sudah kita ambil," tambah Bolly.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.