Sukses

BMKG: Tidak Ada Indikasi Hujan Es di Pegunungan Papua

Pada 21 Oktober 2015 terjadi hujan es asam di Kabupaten Lanny Jaya, Papua.

Liputan6.com, Jayapura - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah V Jayapura menyatakan hingga kini tidak terdeteksi terjadinya hujan es di kawasan pegunungan Papua, termasuk di Kabupaten Lanny Jaya. Kasubdit Pelayanan Jasa BMKG Wilayah V Jayapura Zem Padama menyatakan dari citra radar dan satelit tidak ada kondisi yang mendukung terjadi hujan es.

"Hingga kini tidak nampak awan konvektif atau awan kumulonimbus yang terdapat di atas wilayah tersebut," ujar Padama di Jayapura, Rabu (28/10/2015), seperti dikutip dari Antara.

Dia mengatakan hingga kini belum ada laporan dari BNPB Papua tentang terjadinya bencana hujan es.

Dandim Jayawijaya Letkol Inf Mohammad Aidi ketika dihubungi mengakui dari laporan yang diterima pada 21 Oktober 2015, terjadi hujan es asam di Kabupaten Lanny Jaya terutama di Distrik Kuyawage, Wano Barat, dan Distrik Goa Balim.

Bahkan dilaporkan sekitar 3.000 warga dari ketiga distrik telah mengungsi. "Namun saya belum bisa memastikan kebenarannya karena belum melihat langsung ke lokasi," ujar Letkol Aidi.

Dia berencana meninjau ke lokasi-lokasi yang dilaporkan mengalami hujan es itu pada hari ini. "Kita tunggu saja sekembalinya saya dari kunjungan ke lokasi yang dilaporkan telah terjadi hujan es," kata Aidi.

Wilayah tugas Kodim Jayawijaya meliputi Kabupaten Jayawijaya, Lanny Jaya, Tolikara, Nduga, Mamberamo Tengah, dan Kabupaten Yahukimo.

Bencana embun es atau embun beku terjadi di Kabupaten Lanny Jaya, Papua. Akibatnya, ratusan warga di kabupaten itu mengungsi ke kabupaten lainnya, seperti Kabupaten Puncak, Puncak Jaya, Nduga dan ke Kota Tiom, Ibu Kota Lanny Jaya.

"Saat ini tanaman dan ternak mati semua. Warga yang mengungsi berasal dari beberapa kampung di Distrik Kuyawage, Distrik Wanobarat, dan Distrik Goabaliem. Warga mengungsi untuk menghindari dampak yang lebih parah lagi," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Lanny Jaya Christian Sohilait ketika dihubungi, Selasa, 27 Oktober 2015. (Mvi/Mut)**

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini