Sukses

Lukisan Terakhir Bocah Yuel Sebelum Dibunuh di Cakung

Wali kelas memang melihat beberapa kejanggalan dari sikap Yuel saat hari terakhir di sekolah.

Liputan6.com, Jakarta - Ikut terbunuhnya Yuel (5) bersama sang ibu Dayu Priambarita (45) meninggalkan duka mendalam di kalangan rekan sekolahnya, TK Kasih Ananda V, Cakung, Jakarta Timur. Lingkungan sekolah baik guru maupun orangtua murid tidak percaya Yuel dan Dayu jadi korban pembunuhan.

Wali kelas Yuel, Eni Kursini memang melihat beberapa kejanggalan dari sikap Yuel saat hari terakhir di sekolah. Namun tanda yang mungkin ditinggalkan Yuel itu, baru disadari oleh Eni.

Seminggu sebelum kejadian atau pada 1 Oktober 2015, para murid diminta menggambar sesuatu sesuai keinginan mereka. Rupanya kala itu, Yuel menggambar sebuah pohon besar yang diselimuti awam hitam.

"Saya lihat dia gambar pohon besar dan ada awan hitam juga," ungkap Eni di sekolah, Selasa (13/9/2015).

Gambar itu baru disadarinya setelah Eni melihat kembali semua hasil karya yang pernah ditorehkan Yuel selama di sekolah. Dia menilai awan hitam yang digoreskan merupakan pertanda atas suasana hatinya.

"Kalau awan hitam itu kan atmosfernya agak gimana ya berarti," lanjut dia.

Hanya saja, Eni tidak sempat menanyakan makna gambar yang dibuatnya. Dia baru menyadari setelah Yuel sudah meregang nyawa oleh tangan pembunuh.

"Saya enggak sempat tanya. Saya baru tahu setelah ada kejadian itu. Padahal pohonnya bagus rindang, tapi awannya itu agak hitam," tandas Eni.

Jasad ibu dan anak di Cakung, Jakarta Timur ditemukan Kamis 8 September 2015 sekitar pukul 17.30 WIB dalam kondisi mengenaskan. Luka sobek dan bersimbah darah menjadi penyebab kematian kedua korban, dari benda tajam yang diduga digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa keduanya.

Dayu mengalami luka di leher kiri, dagu sebelah kanan, punggung kiri, dada kanan, dan bawah ketiak kanan. Sementara anaknya, Yuel, mengalami luka terbuka di leher.

Kedua korban ditemukan Heno Pujo Leksono, yang tak lain adalah suami dan ayah korban. Dia menemukan istri dan anaknya sudah tidak bernyawa saat pulang ke rumah. Sebelumnya, Heno sempat curiga karena menemukan pintu pagar rumahnya tidak terkunci. Hingga saat ini kepolisian masih bekerja keras untuk mengungkap pelaku pembunuhan sadis tersebut. (Ali/Mvi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.