Sukses

Pesawat Terhalang Kabut Asap, Hujan Buatan Tertunda

Pesawat Cassa 212 yang akan membuat hujan buatan belum bisa mendarat di Jambi akibat kabut asap.

Liputan6.com, Jambi - Rencana membuat hujan buatan di Provinsi Jambi, tertunda. Sebab, tim Tanggap Darurat Bencana Asap masih menunggu 1 pesawat Cassa 212 yang belum bisa mendarat di Jambi akibat kabut asap.

Kepala Penerangan Korem 042/Garuda Putih, Mayor Imam Syafii dari Satuan Tugas (Satgas) Penerangan Tanggap Darurat Bencana Asap Provinsi Jambi mengatakan, pihaknya masih menunggu pesawat Cassa 212 dari Jakarta untuk membuat hujan buatan.

"Tapi dengan kondisi saat ini di mana jarak pandang di bandara masih terbatas, tidak memungkinkan untuk pesawat Cassa mendarat di Bandara Sultan Thaha, Jambi," ucap Imam di Jambi, Minggu (20/9/2015).

"Sebenarnya awan di Kota Jambi, sudah bisa untuk modifikasi cuaca, cuma pesawatnya belum datang ya kita masih menunggu. Tidak lama lagi akan datang, masih menunggu kondisi kabut asap membaik, karena kalau kondisi sekarang tidak bisa mendarat," imbuh Imam.

Menabur Garam

Sebelumnya, Deputi Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Tri Budiarto mengatakan, cara kerja pesawat Cassa dalam upaya membuat hujan buatan yakni terbang bolak-balik Jambi-Palembang dengan membawa 1.000 kilogram garam halus.

"Pesawat Cassa kita nanti akan kita tugaskan bolak-balik Jambi-Palembang. Pesawat itu tugasnya membikin hujan buatan. Sekali terbang membawa 1.000 kilogram garam," imbuh Budiarto.

Dia menjelaskan, ketika terbang dari Palembang menuju Jambi, pesawat Cassa membawa garam dan melemparnya di awan sekitar daerah Musi Banyuasin, Sumsel.

Begitu pesawat tiba di Bandara Jambi, pesawat kembali membawa 1.000 kilogram garam dan terbang menuju Palembang dan kembali melempar garam tersebut di sekitar langit daerah Musi Banyuasin.

"Di Bandara Jambi kita menyiapkan 10 ton garam, silakan dicek. Dengan jumlah garam sebanyak itu kita membutuhkan waktu sekitar 7-10 hari. Cara ini agar tidak ada kesia-siaan jam terbang pesawat itu," papar Budiarto.

Sementara upaya lain pemadam api kebakaran hutan dan lahan di Jambi, kata Budi, yakni dengan menambahkan kekuatan pemadaman melalui udara atau water bombing.

"Pesawat AirTractor bakal datang lagi satu unit dari Kementerian Kehutanan untuk menambah kekuatan, di samping operasi darat yang saya kira terus dilakukan," pungkas Budiarto. (Ant/Ans/Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini