Sukses

Kapten Pilot Trigana Air yang Jatuh Dikenal Disiplin dan Humoris

"Bahkan beliau mengharuskan kita untuk sarapan dulu. Orangnya humoris juga," kata Elesta.

Liputan6.com, Jakarta - Pesawat Trigana Air Service ATR 42 PK YRN dengan nomor penerbangan IL 267 hilang kontak dalam penerbangan menuju Jayapura pada Minggu 16 Agustus pukul 14.55 WIT. Pesawat tersebut diawaki Kapten Pilot Hasanudin dan Kopilot Ariadin.

Pilot pada maskapai sama dengan kedua awak tersebut, Elesta Apriliana Wulansari mengatakan, Kapten Pilot Hasan, demikian nama panggilan Hasanudin di dunia kerjanya adalah kapten senior yang sangat disiplin dalam aturan dunia penerbangan.

"Kalau sama Mas Ariadin enggak begitu kenal, tapi kalau dengan Kapten Hasan sering banget terbang sama beliau. Beliau itu sama aturan strict banget. Dia sudah sangat senior. Anaknya ada 2 dan di Trigana semua jadi pilot. Yang satu juniorku di ATR dan yang satu lagi itu senior aku di pesawat Boeing," kata Elesta kepada Liputan6.com melalui sambungan telepon, Senin 17 Agustus 2015.

Dia kagum dengan kedisplinan yang dimiliki Kapten Hasan, terutama soal aturan terbang dan segala prosedur sebelum terbang. Kapten Hasan juga dikenal sangat perhatian dengan kru.

"Bahkan selalu ditanya kita sudah istirahat yang cukup atau belum. Sudah makan atau belum. Bahkan beliau mengharuskan kita untuk sarapan dulu. Orangnya humoris juga," ungkap Elesta.

Dia mengatakan, Hasan pernah bertanya kepadanya sebelum kembali dari Papua ke Jakarta. Bapak 2 anak itu menyatakan ingin terbang bersamanya.

"Omongan beliau ke aku terakhir sempat nanyain aku, kapan balik dari Papua. Aku bilang tanggal 13 aku pulang. Terus dia nanya bisa extend apa enggak, biar kita bisa terbang bareng. Nah aku bilang enggak bisa karena aku sudah beli tiket untuk pulang ke Jakarta," terang Elesta.

Dari seniornya tersebut, Elesta belajar banyak soal dunia penerbangan. Yang diingatnya adalah untuk lebih dulu mengutamakan keselamatan saat terbang.

"Beliau itu soal dunia penerbangan sering ngingetin aku, katanya kalau terbang itu yang penting keselamatan dulu. Enggak usah kepingin buru-buru cepat landing, cepat sampai. Ikuti saja semua aturannya. Dia ngajarin flight management misalnya kalau lagi ada traffic begini, posisinya begini, dan masalah performance," pungkas Elesta. (Mvi/Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.