Sukses

Polisi Periksa 4 Saksi Penyerangan Satpol PP di Monas

Penyidik memeriksa saksi untuk mengetahui penyebab timbulnya kerusuhan di kawasan Monas itu.

Liputan6.com, Jakarta - Ratusan [pedagang kaki lima (PKL) menyerang Satpol PP]( 2256425 "") di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu 20 Juni 2015. Polisi tengah menyelidiki penyerangan ini.

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Hendro Pandowo, mengatakan telah memeriksa 4 saksi terkait kasus tersebut.

"Sedang kita tangani. Sudah ada 4 saksi yang kita mintai keterangannya di polres," kata Hendro saat dihubungi di Jakarta, Minggu (21/6/2015).

Menurut dia, penyidik memeriksa saksi untuk mengetahui penyebab timbulnya kerusuhan di kawasan Monas itu. Namun, hingga kini penyidik belum menetapkan tersangka atas kejadian tersebut.

"Masih diselidiki, belum ada tersangka," ucapnya singkat.

Kapolsek Gambir AKBP Susatyo Purnomo mengatakan mulai memperketat pengamanan di Monas, pascabentrok antara PKL dan Satpol PP. Pengetatan pengamanan ini guna mencegah aksi anarkistis dari ratusan PKL liar.

Sejumlah personel tambahan disiagakan di beberapa titik di Monas. Salah satu fokus penjagaan ada di pusat jajajan kuliner Lenggang Jakarta dan Pintu Timur Monas.

"Di Lenggang Jakarta kita tambah 1 peleton pasukan dari Brimob dan Sabhara. Di Pintu Timur Monas sama demikian," jelas Susatyo.

Sebelumnya, ratusan PKL diduga melakukan penyerangan kepada sejumlah anggota Satpol PP yang tengah berjaga di Lenggang Jakarta, pintu timur kawasan Monas, Jakarta Pusat pada Sabtu kemarin.

Penyerangan yang terjadi hampir 1 jam ini dimulai saat anggota Satpol PP sedang berbuka puasa atau sekitar pukul 18.30 WIB. Sejumlah pedagang dan anggota Satpol PP yang sedang bertugas menyelamatkan diri, setelah sempat melakukan perlawanan.

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, geram dengan ulah PKL ini. Dia mengancam akan mengerahkan mobil pemadam kebakaran untuk PKL jika kembali berulah. Mobil pemadam tersebut akan menyemprotkan air comberan ke para PKL. (Bob/Ado)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.