Sukses

Kapolri Badrodin Haiti Ungkap Teka-teki Beras Plastik Sore Ini

Hasil laboratorium atau temuan-temuan BPOM, Sucofindo, dan Puslabfor nantinya akan dikombinasikan untuk mendapatkan data yang akurat.

Liputan6.com, Jakarta - Teka-teki dugaan adanya beras plastik atau sintetis yang beredar di pasaran akan terjawab sore nanti. Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengatakan, sampai siang ini puslabfor Polri masih meneliti untuk memberikan kepastian soal beras plastik.

Badrodin mengatakan, pihaknya telah mendatangi Sucofindo untuk mengambil 2 sampel beras yang diduga plastik yang diteliti mereka. Sampel tersebut dicek ulang di laboratorium Polri dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Ya kita nanti ada rapat, kita sampaikan setelah rapat ya, sore nanti. Dan hasilnya nanti akan kita umumkan, karenanya tadi malam masih ada pendalaman beberapa sampel yang kita uji," ujar Badrodin usai membuka Rapat Kerja Teknis Humas Polri di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Selasa (26/5/2015).

Dia melanjutkan, hasil laboratorium atau temuan-temuan BPOM, Sucofindo, dan Puslabfor nantinya akan dikombinasikan untuk mendapatkan data yang akurat.

Ia mengaku sudah mengantongi hasil sementara. Meski begitu, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait merambahnya lokasi penyebaran beras plastik. Sebab sudah meresahkan warga.

"Kemarin juga sudah kita lakukan rapat terkait yang dilakukan oleh beberapa laboratorium, termasuk laboratorium forensik, BPOM, Perindag, itu kemarin sudah kita rapatkan. Hasilnya mungkin hari ini baru bisa kita lihat. Tetapi nanti setelah rapat baru kita umumkan," tutur Badrodin.

Temuan beras itu bermula dari laporan warga di Bekasi, Jawa Barat dan informasi melalui media sosial. Jajaran Polsek Bantargebang langsung menelusuri kasus itu dengan melakukan sidak ke Pasar Mutiara Gading, Mustikajaya, Kota Bekasi untuk mengmbil sampel beberapa karung beras untuk dijadikan bahan uji laboratorium.

Berdasarkan hasil uji laboratorium yang diumumkan PT Sucofindo, beras tersebut mengandung 3 bahan kimia berbahaya.

"Kami melakukan uji laboratorium dengan alat yang sensitif dan profesional. Beras ini dibedakan sampel 1 dan 2, secara fisik hampir sama. Hasilnya ada suspect, kandungan yang biasa digunakan untuk membuat bahan plastik," ujar Kepala Bagian Pengujian Laboratorium Sucofindo Adisam ZN. (Mvi/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini