Sukses

Cegah Korupsi Dana Desa, Mendes Marwan Rangkul 2 Ormas

Setara institute for Democracy and Peace dan Jaringan Paralegal Indonesia (JPI) digandeng Mendes Marwan untuk membantu membangun desa.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, berencana merangkul dua organisasi masyarakat (ormas), yaitu Setara institute for Democracy and Peace dan Jaringan Paralegal Indonesia (JPI). Kerjasama ini bisa memproduksi berbagai pengetahuan dengan berbasis riset yang ditujukan untuk menopang dan mengadvokasi pembentukan kebijakan.

"Dengan organisasi masyarakat tersebut diharapkan bisa berkomitmen untuk tidak menolelir (zero tolerance) pada korupsi dana desa dan memastikan peningkatan kesejahteraan dan keadilan," ujar Menteri Desa (Mendes) Marwan Jafar usai bertemu dengan pengurus Setara dan JPI di Kalibata, Kamis 23 April 2015.

Setara Institute sebagai organisasi think thank yang selama ini dikenal memproduksi berbagai pengetahuan dengan berbasis riset yang ditujukan untuk menopang atau mengadvokasi pembentukan kebijakan, diharapkan bisa membangun sinergi dengan Kementerian Desa dalam memproduksi pengetahuan, pengelolaan pengetahuan, dan mendorong kebijakan pembangunan desa yang berbasis bukti (evidence based).

Untuk memastikan kebijakan-kebijakan pembangunan desa, Marwan menjelaskan pembangunan desa yang berpijak pada pengetahuan hasil riset penting dilakukan. "Perlu komitmen membentuk Managemen Pengetahuan Pembangunan Desa (MPPD), sebagai salah satu wadah produksi, pengelolaan, dan pemanfaatan pengetahuan bagi kemajuan pembangunan desa," jelas Marwan.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa tersebut yakin bahwa research based policy making dalam pembangunan desa akan menjadikan pembangunan desa berjalan secara terencana, konseptual, dan akuntabel. Sehingga mampu mempercepat kesejahteraan dan keadilan di desa-desa di Indonesia.

"Kementerian Desa juga mengundang berbagai pihak untuk membantu MPPD ini memproduksi pengetahuan, mengelola pengetahuan, mendiskusikan berbagai pengetahuan, termasuk juga menyediakan ruang berbagi pengetahuan dan inovasi pembangunan desa antar stakeholders pembangunan desa," ucap Jafar.

Sedangkan pada peran JPI, diharapkan bisa mendorong pembangunan desa agar tidak melulu berfokus pada soal pembangunan ekonomi, tetapi juga mengintegrasikan isu rights and justice bagi masyarakat desa.

"Karena itu isu hak asasi manusia dan akses keadilan bagi warga juga akan menjadi perhatian Kementerian Desa," tutur Marwan.

Marwan menambahkan, 2 lembaga tersebut akan bersinergi meningkatkan kemampuan para fasilitator desa agar memiliki kemampuan hukum, penyelesaian sengketa hukum, dan kemampuan pengawasan anggaran dalam mewujudkan akuntabilitas dana desa.

"Kementerian Desa juga mengapresiasi JPI yang menggagas program '1 Desa 1 Paralegal untuk Akuntabilitas dan Keadilan Desa'. Sumber daya yang akan disediakan oleh JPI akan sangat membantu pengawasan pembangunan desa," jelas Marwan.

JPI adalah organisasi jaringan yang menghimpun 63 organisasi rakyat, organisasi bantuan hukum, dan organisasi masyarakat sipil yang menaruh perhatian pada pemajuan peran paralegal dalam memberikan bantuan hukum untuk meningkatkan akses masyarakat pada keadilan. Berdiri sejak Maret 2011 dan memiliki jaringan di 20 provinsi, ormas tersebut berfokus pada advokasi RUU Bantuan Hukum. (Tnt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini