Sukses

Antisipasi Balas Dendam, Polda Sulteng Tingkatkan Kewaspadaan

Peningkatan kewaspadaan tersebut terutama dilakukan di fasilitas-fasilitas milik Polri.

Liputan6.com, Palu - Jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah meningkatkan kewaspadaan pasca-baku tembak yang menewaskan 2 terduga teroris pimpinan Santoso dan Daeng Koro di Parigi Moutong pada 3-4 April. Peningkatan kewaspadaan itu mengantisipasi adanya aksi balas dendam.

"Masih banyak dari kelompok mereka yang belum tertangkap. Makanya, untuk mengantisipasi adanya balas dendam yang tidak diduga-diduga, kita perlu meningkatkan kewaspadaan," kata Kepala Kepolsian Daerah (Kapolda) Sulteng Brigjen Pol Idham Aziz di Palu, Sulawesi Tengah, Senin (6/4/2015).

Idham menjelaskan, peningkatan kewaspadaan tersebut terutama dilakukan di fasilitas-fasilitas milik Polri. Seperti markas kepolisian, termasuk, asrama dan rumah dinas anggota Polri.

"Itu semua harus diberi peningkatan kewaspadaan yang tinggi oleh personel kita sendiri," tandas Idham.

Seorang warga terduga teroris pimpinan Santoso tewas setelah tertembak tim gabungan Densus 88 Antiteror dan Brimob di Parigi Moutong, Sabtu 4 April. Terduga teroris tersebut ditemukan Densus saat menggelar penyisiran di Kilo 16, Kebun Kopi, Parigi Utara, sekitar pukul 17.30 Wita.

Jenazah tersebut telah tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Palu, setelah dievakuasi dari lokasi kejadian di Pegunungan Kilo 16, sekitar pukul 21.20 Wita.

Selain mengamankan jenazah terduga teroris, Densus 88 juga menemukan barang bukti berupa senjata api laras pendek jenis revolver, berikut beberapa amunisi aktif dan 3 bom pipa aktif yang menempel di tubuh jenazah.

Satu warga lainnya yang juga terduga teroris kelompok Santoso tertembak Densus 88 di Pegunungan Salumpangi, Sakinah Jaya, Parigi Utara, Jumat 3 April sekitar pukul 16.00 Wita. (Rmn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini