Sukses

Begini Proses Identifikasi Jenazah Korban AirAsia QZ8501 oleh DVI

Sebelum jenazah korban AirAsia diberikan ke keluarga, jenazah dibersihkan dan dimandikan lebih dulu. Jika jenazah Muslim, akan dikafani.

Liputan6.com, Surabaya - Mengidentifikasi jenazah korban Pesawat AirAsia QZ8501, khususnya yang sudah masuk proses pembusukan, bukan pekerjaan mudah. Apalagi untuk jenazah yang faktor DNA vertikalnya hilang, sulit diidentifikasi sehingga perlu penyimpanan yang lebih lama di kontainer atau peti es.

Lama penyimpanan mempengaruhi suhu di dalam kontainer. Semakin lama disimpan, semakin dingin suhu di kontainer. Suhunya bisa mencapai minus derajat celicus. Sedangkan kalau reguler atau jenazah yang setiap hari tiba dan bisa cepat teridentifikasi, hanya disimpan dalam suhu 4 derajat celcius.

Kesibukan di area kontainer akan berlangsung bila ada jenazah korban AirAsia yang datang ke RS Bhayangkara dan teridentifikasi.

Umumnya Tim Disaster Victim Identification (DVI) langsung mengidentifikasi saat jenazah tiba melalui post mortem dan antem mortem. Ada 5 proses identifikasi yakni medis, dental, finger print, property, dan DNA.

Usai identifikasi medis, Tim DVI langsung menggelar rapat rekonsiliasi. Rapat rekonsiliasi ini untuk menentukan positif negatif identitas korban dan dilakukan oleh ahli.

Setelah diputuskan di rapat rekonsiliasi, baru keluarga korban diberi kesempatan melihat jenazah dan melakukan serah terima. Tapi sebelum diberikan kepada keluarga, jenazah dibersihkan dan dimandikan lebih dulu. Jika jenazah muslim, akan dikafani.

"Semua kita lakukan dengan cepat, tepat, dan cermat sesuai aturan yang berlaku," kata Kabid Dokkes Polda Jatim, Kombes Pol Budiyono di RS Bhayangkara, Rabu (7/1/2015).

Hingga saat ini total 39 jenazah korban AirAsia QZ8501 yang sudah dievakuasi ke RS Bhayangkara, Jatim. dari jumlah itu, 13 di antaranya sudah teridentifikasi dan telah diserahkan ke keluarga. Sedangkan 24 jenazah lain, saat ini tengah dibahas dalam rapat rekonsiliasi dan pencocokan data ante mortem post mortem jenazah. (Sun/Yus)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini