Sukses

Penemuan AirAsia QZ8501 Masih Jadi Magnet Pemberitaan

Hampir semua berita dengan pembaca paling banyak sepanjang Rabu kemarin adalah berita seputar penemuan AirAsia QZ8501.

Liputan6.com, Jakarta - Hilangnya pesawat AirAsia QZ8501 hingga ditemukannya puing-puing pesawat serta sejumlah jenazah yang diduga adalah penumpang pesawat jenis Airbus A320-200 itu hingga kini masih menjadi topik pemberitaan yang paling dicari. Hampir semua berita dengan pembaca paling banyak sepanjang Rabu kemarin adalah berita seputar penemuan AirAsia QZ8501.

Mulai dari 10 pertanyaan terkait kecelakaan AirAsia, ditemukannya jenazah korban yang berseragam pramugari, hingga pujian banyak media asing atas kinerja Basarnas yang dengan cepat menemukan lokasi hilangnya AirAsia.

Top 5 News selengkapnya...

1. 10 Pertanyaan Besar Terkait Kecelakaan AirAsia QZ8501

Di Selat Karimata, di dasar Laut Jawa, di situ lah AirAsia QZ8501 dipastikan berada. Proses evakuasi terus dilakukan, di tengah angin kencang dan ombak yang berayun hingga ketinggian 2 sampai 3 meter.

Dengan ditemukannya pesawat, sembari menanti kotak hitam (black box) yang terdiri dari cockpit voice recorder (CVR) dan flight data recorder (FDR), para penyelidik melangkah maju untuk menguak pertanyaan-pertanyaan besar mengenai Airbus A320-200 yang hilang dalam penerbangannya dari Surabaya menuju Singapura pada Minggu 28 Desember 2014.

Ada 10 pertanyaan besar mengenai kecelakaan AirAsia QZ8501 seperti Liputan6.com kutip dari CNN.

Selengkapnya...

2. 1 Jenazah Berseragam Pramugari AirAsia QZ8501 Ditemukan

Tim evakuasi AirAsia QZ8501 kembali menemukan 3 jenazah pagi ini. Dari jumlah tersebut, 2 di antaranya laki-laki dan 1 perempuan.

"Satu berpakaian pramugari," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo di Kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (30/12/2014).

Namun ketiga jenazah belum diidentifikasi. Termasuk jenazah yang menggunakan seragam pramugari.  

Selengkapnya....

3. Live Update AirAsia QZ8501 Ditemukan

6 Anggota Bidang Dokter Kesehatan (Dokkes) Polda Jawa Tengah diminta membantu identifikasi jasad korban AirAsia QZ8501 di Jawa Timur dan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Menurut Kabid Dokkes Polda Jateng Kombes Rini Muliawati, permintaan ini disebabkan karena jam terbang tim DVI Polda Jateng yang sudah tinggi.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) akan memantau keadaan keluarga korban pramugari senior AirAsia QZ8501 rute Surabaya ke Singapura yang jatuh di perairan Selat Karimata, Wanti Setiawati. Orangtua Wanti adalah warga Kampung Lembur Tengah, RT04/05 Desa Sariwangi Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Selengkapnya...

4. Kisah 2 Keluarga yang Selamat dari Musibah AirAsia QZ8501

Dengan alasan berbeda, dua keluarga tak jadi terbang menggunakan pesawat AirAsia QZ8501 yang terbang dari Surabaya Minggu pagi 28 Desember 2014, namun tak pernah mendarat di tempat tujuan di Singapura.

Ada menyebutnya serendipity atau kebetulan yang menyenangkan. Lainnya yakin, ada intervensi Ilahi atau keajaiban. Apa pun yang sesungguhnya terjadi, 15 orang --7 di antaranya anak-anak, masih diberi kesempatan hidup.

Salah satu dari mereka adalah Inge Goreti Ferdiningsih. Sembilan bulan sebelum keberangkatan, ia sudah membeli tiket AirAsia ke Singapura. Untuk liburan keluarga.

Inge rencananya akan berangkat bersama suami dan 3 anaknya. Sementara sang ayah yang tak ikut berlibur, akan dijaga adik perempuannya.

Selengkapnya...

5. Cepat Temukan AirAsia, Basarnas Dipuji Analis Asing

Badan SAR Nasional (Basarnas) berhasil menemukan puing pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 pada Selasa siang kemarin, setelah kapal terbang 2 hari hilang kontak. Pengamat asing memuji gerak cepat Basarnas dalam proses pencarian. Tim pencari dan penyelamat tanah air pun dinyatakan sebagai yang terbaik se-Asia.

"Indonesia memiliki banyak pengalaman dalam menghadapi bencana. Mereka sangat andal dalam investigasi kecelakaan," kata Greg Waldron selaku pengamat dan ahli penerbangan internasional, seperti dimuat Wall Street Journal, Rabu (31/12/2014). (Ado/Ans)

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.