Sukses

5 Jenazah AirAsia Akhirnya Disatukan di Kapal Basarnas

5 Jasad korban pesawat AirAsia QZ8501 yang sudah ditemukan dan dievakuasi tim SAR gabungan batal disatukan di KRI Banda Aceh.

Liputan6.com, Jakarta - 5 Jasad korban pesawat AirAsia QZ8501 yang sudah ditemukan dan dievakuasi tim gabungan search and rescue (SAR) batal disatukan di Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh. Hal ini disebabkan cuaca buruk yang terjadi di lokasi pencarian, yakni di Sektor V atau di perairan bagian utara Laut Jawa dekat Selat Karimata.

Deputi Operasional Basarnas Mayjen TNI Tatang Zainuddin mengatakan, saat ini kelima jasad ‎penumpang itu masih berada di 4 kapal. Yakni, 2 jasad di KRI Yos Sudarso, 1 jasad di KRI Bung Tomo, 1 jasad di KRI Hasanuddin, dan 1 jasad di KD Lekiu milik Malaysia.

Karenanya, malam ini juga kelima jasad itu akan disatukan di Kapal KN 224 milik Basarnas yang saat ini tengah berada di perairan Teluk Dumai.

"‎Malam ini akan dilaksanakan dan diusahakan untuk mentransfer 5 jenazah ke KN 224 Basarnas yang sedang menuju area operasi dari Teluk Dumai," kata Tatang dalam jumpa pers di Kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (31/12/2014).

Tatang menjelaskan, jika proses pemindahan 5 jasad itu berhasil, maka selanjutnya KN 224 bergerak menuju ke Teluk Dumai. Kemudian, 5 jasad akan dibawa ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, melalui jalur darat.

"Jarak jalur darat dari Teluk Dumai ke Pangkalan Bun sekitar 40 kilometer," tandas Tatang.

Memasuki hari ke-4 pencarian, tim SAR gabungan sudah berhasil menemukan dan mengevakuasi 7 jasad penumpang pesawat AirAsia QZ8501. 3 Jasad ditemukan 30 Desember 2014 kemarin. 2 Dari 3 jenazah  tersebut berjenis kelamin perempuan. Dan 1 sisanya berjenis kelamin laki-laki.

Kemudian, 3 jasad kembali ditemukan pagi tadi. 2 Dari 3 jenazah tersebut berjenis kelamin laki-laki. Sementara 1 lainnya perempuan.  Serta 1 jasad lagi ditemukan siang tadi yang berjenis kelamin laki-laki.

Sampai saat ini, sudah 2 dari 5 jenazah korban AirAsia QZ8501 yang diterbangkan dari Pangkalan Bun ke Surabaya untuk proses identifikasi lebih dalam oleh Tim Dissaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.