Sukses

Bawaslu: Media Harus Berperan Seperti Nabi pada Pemilu

Menurut Komisioner Bidang Hukum Bawaslu Nelson Simanjuntak, pengawasan pemilu butuh partisipasi dari masyarakat juga media.

Liputan6.com, Jakarta - Pemilu dari tahun ke tahun selalu saja masih ada pelanggaran. Maka itu selain regulasi yang baik, perlu terobosan pengawasan.

Menurut Komisioner Bidang Hukum Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Nelson Simanjuntak, pengawasan pemilu butuh partisipasi dari masyarakat juga media. Sebab media sangat berperan penting, maka itu media harus berperan seperti nabi.

"Kita perlu pengawasan dari media karena media memiliki peran penting dalam pengawasan pemilu," ujar Nelson dalam diskusi bertema 'Evakuasi Pemilu 2014' di Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (29/11/2014).

"Dan menurut saya, media itu tidak boleh netral, harus berafiliasi dengan idealisme. Berpihak kepada rakyat. Kalau perlu jadi seperti nabi. Nabi itu kan punya dosa juga seperti kita," sambung dia.

Nelson mengatakan, idealnya pengawasan pemilu tidak hanya pada pelaksanaan pemilu, tapi juga dimulai sejak pembuatan regulasi. "DPR selaku pembuat regulator harus ada pengawasan partisipasi dari berbagai elemen, pada saat pembuatan undang-undang."

Pada intinya, imbuh dia, hal itu menjadi kesadaran bagi legislatif dalam membuat undang-undang, demi menciptakan pemilu yang demokratif.

"Jadi pidana pemilu ini juga menjadi kesadaran dan tanggung jawab kita bersama. Terutama buat penegak hukum. Masalahnya kita terkadang membuat undang-undang untuk dilanggar. Ini pembusukan negara yang tidak boleh dibiarkan," tandas Nelson Simanjuntak. (Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini