Sukses

Ini Penyebab 35 Pasien Rehabilitasi Narkoba BNN di Lido Kabur

Menurut Yuki, banyak pasien yang merasa tidak betah karena tidak terbiasa dengan pola hidup rehabilitasi.

Liputan6.com, Bogor - Kaburnya 35 pasien rehabilitasi di Balai Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) di Lido, Kampung Wates Jaya, Desa Wates Jaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat diduga karena adanya provokator yang mengajak kabur.

Kepala Bidang Rehabilitasi Balai Rehabilitasi BNN Yuki Ruhimat membenarkan adanya seseorang yang memprovokasi pasien lain untuk kabur.

"Banyak ikut-ikutan dan ternyata ada pasien yang memprovokasi. Jadi sebenarnya tidak semua pasien yang kabur tak benar-benar ingin melarikan diri," jelas Yuki di Bogor, Rabu (3/9/2014).

Karena terprovokasi, kata Yuki, akhirnya 35 pasien mencoba kabur dan berbondong-bondong menyerbu ke pintu gerbang yang dijaga 2 petugas keamanan. Namun, karena mereka memaksa, akhirnya pagar utama dibuka dan para pasien langsung pergi ke jalan utama.

"Awalnya kita lepaskan dulu dan kita hanya bisa mengikuti dan berkoordinasi dengan kepolisian setempat. Akhirnya kita lakukan pendekatan persuasif kepada mereka dan akhirnya mereka ingin kembali," ungkap Yuki.

Namun dari semua pasien yang mencoba kabur, lanjut Yuki, 2 pasien masih belum kembali. Saat ini pihak balai rehabilitasi tengah memproses dan mencari keberadaan 2 pasien tersebut.

Sebenarnya, menurut Yuki, banyak kegiatan yang bisa dilakukan para pasien di tempat rehabilitasi. Namun, banyak pasien yang merasa tidak betah karena tidak terbiasa dengan pola hidup rehabilitasi.

"Mereka banyak yang baru di sini, ada yang kurang dari sebulan dan mungkin mereka nggak betah. Karena biasanya mereka bebas hidupnya, sedangkan di sini sangat diatur pola hidupnya," pungkas Yuki.

Baca juga:

Puluhan Pasien Rehabilitasi Narkoba BNN di Lido Bogor Kabur

Ikuti Peraturan Baru, Rambut Roger Danuarta Dipotong Cepak

Akhirnya, Roger Danuarta Dipindahkan ke Panti Rehabilitasi

(Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini