Sukses

Transjakarta Vs Kopaja, Ahok Ancam Cabut Izin Operator

"Masa sopir Transjakarta kelakuannya sama kayak sopir Metromini yang tidak ada SIM," kata Ahok.

Liputan6.com, Jakarta - Insiden kecelakaan beruntun yang melibatkan 2 bus Transjakarta dan 2 Kopaja AC, Senin 16 Juni kemarin diduga karena kelalaian sopir Transjakarta gandeng bernomor polisi B 7562 TGA yang mengantuk dan terlambat menginjak rem.

Meski meminta PT Transportasi Jakarta untuk melatih para pramudi Transjakarta, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama tetap mengecam jika sang sopir terbukti lalai.

"Para sopir sudah kita gaji 3,5 kali UMP untuk yang articulated, tujuannya agar lebih bertanggung jawab. Masa sopir Transjakarta kelakuannya sama kayak sopir Metromini yang tidak ada SIM. Itu kenapa kita seleksi," tegasnya di Balaikota Jakarta, Selasa (17/6/2014).

Hanya, untuk pemberian sanksi kepada sang sopir yang diduga lalai, menurut pria yang karib disapa Ahok itu wewenang sepenuhnya milik operator PT Damri. Namun ia menegaskan jika benar penyebab kecelakaan itu karena human error dan pihak operator tak memberi hukuman tegas, Ahok mengancam akan mencabut izin operator itu.

"Jadi sederhana saja. Kita tidak mungin mengontrol sopir bus dari operator kan. Jadi operatornya saja yang kita kenakan sanksi," tegasnya.

Seperti halnya dengan Kopaja dan Kopami yang sudah diizinkan masuk ke dalam jalur Transjakarta atau busway. Ketika ingin menunggu penumpang, lanjut Ahok, bus-bus itu akan berjalan pelan. Tetapi saat bus Transjakarta datang, Kopaja tersebut justru memilih keluar jalur. Namun begitu Transjakarta telah melewati halte, Kopaja masuk kembali ke dalam jalur.

"Itu sudah sering banget. Jadi aku sudah bilang ke Pak Akbar (Kadishub DKI). Tolong surati mereka. Minta tolong agar beresi sopirnya. Kalau sopirnya tidak mau diberesi, mereka yang akan kita beresi. Kita cabut izinnya. Saya sudah katakan pada Dirut Transjakarta yang model seperti ini harus ada tindakan tegas. Kita tak mau toleransi. Supaya ada efek kapok," tandas Ahok. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini