Sukses

Kabah Dicuci

Prosesi ini disaksikan para pangeran Kerajaan Arab Saudi, ulama, menteri, tokoh internasional dan anggota korps diplomatik dari negara-negara muslim, termasuk Wapres Jusuf Kalla dan rombongan.

Liputan6.com, Mekah: Pencucian Kabah dilaksanakan Kamis (24/1) pagi. Prosesi ini disaksikan para pangeran Kerajaan Arab Saudi, ulama, menteri, tokoh internasional dan anggota korps diplomatik dari negara-negara muslim, termasuk Wakil Presiden Jusuf Kalla dan rombongan.

Wartawan Antara Akhmad Kusaeni yang ikut dalam kunjungan Wapres melaporkan, Kalla bersama rombongan sudah berada di kawasan Masjidil Haram sejak Kamis dini hari untuk menjalani salat subuh berjemaah dan menanti saat prosesi pencucian Kabah dilakukan [baca: Wapres Tiba di Riyadh].

Saat pencucian, Kabah dijaga ketat oleh pasukan khusus. Mereka melakukan pagar betis mengelilingi Kabah. Namun tidak melarang jemaah yang melakukan salat. Kunci Kabah dipegang oleh suku Bani Shaybat. Anggota suku tersebut menyambut tamu untuk masuk ke dalam Kabah saat prosesi pencucian Kabah. Sejumlah kecil tokoh dan diplomat asing diundang untuk ikut upacara. Gubernur Mekah memimpin para tamu penting membersihkan dinding Kabah dengan menggunakan sapu. Barulah kemudian Kabah dicuci dengan air zam-zam yang dicampur bunga mawar.

Sebelum melakukan pencucian, dilakukan tawaf dan salat sunnah dua rakaat. Ritual pencucian Kabah dilakukan dengan cara menggosok dinding Kabah dengan kain yang sudah dibasahi wewangian zam-zam.

Pencucian Kabah diadakan dua kali tiap tahun. Satu kali sebelum bulan Ramadan dan satu kali lagi pada musim haji. Pencucian Kabah dilaksanakan, mengikuti Rasulullah SAW yang membersihkan Kabah saat Nabi berhasil menaklukkan Mekah pada tahun kedelapan Hijriah. Tradisi itu adalah membuka kunci Kabah dan melakukan pembersihan di dalam Kabah. Kain penutup Kabah atau kiswah dibuka dan tangga khusus diletakkan ke pintu Kabah untuk keluar masuk tamu. Tradisi ini bukan merupakan ritual, melainkan pencucian dalam arti harfiah. "Pencucian Kabah tujuannya adalah untuk mencuci dan membersihkan Kabah. Itu saja," kata mantan Menteri Luar Negeri Alwi Shihab yang ikut dalam rombongan Wapres Kalla.(ANS/Antara)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini