Sukses

Tim Ekonomi Dirombak, Kerja Kabinet Dipertanyakan

Presiden Abdurrahman Wahid menyatakan pergantian kabinet di jajaran ekonomi untuk meningkatkan efisiensi dan pencapaian target. Efektivitas kerja kabinet dipertanyakan.

Liputan6.com, Jakarta: Presiden Abdurrahman Wahid mengatakan ia mengganti dua anggota kabinet di bidang ekonomi [baca:Rizal Ganti Jabatan, Prijadi Diberhentikan] dalam rangka efisiensi untuk mencapai target yang telah ditentukan. Beberapa saat sebelum mengumumkan perombakan anggota kabinet di jajaran ekonomi, Presiden Wahid memanggil dua pejabat di Istana Merdeka, Selasa (12/6) siang. Keduanya adalah Sekretaris Jenderal Departemen Perhubungan dan Telekomunikasi Anwar Suprijadi dan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Marsillam Simanjuntak. Namun mereka menolak membeberkan isi pertemuan itu.

Selasa petang, Presiden Wahid yang didampingi dua juru bicaranya keluar dari Ruang Jepara. Presiden mengatakan, ia telah mengeluarkan Keputusan Nomor 176 dan 177 tentang pergantian anggota kabinet. Kemudian, Jubir Kepresidenan Yahya Cholil Staquf membacakan surat keputusan pemberhentian dan pengangkatan menteri baru. Melalui Keputusan Presiden Nomor 176/M/2001, Presiden memberhentikan dengan hormat Rizal Ramli sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Prijadi Praptosuhardjo sebagai Menteri Keuangan. Sebagai penggantinya, Presiden mengangkat kembali Rizal Ramli sebagai Menkeu dan Ir Burhanuddin Abdullah MA sebagai Menko Perekonomian. "Keputusan Presiden No 177/M/2001 telah diangkat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Anwar Supriyadi. Dengan pengangkatan ini Sekretaris Kabinet Marsillam Simanjuntak dibebaskan sebagai pelaksana tugas Menneg PAN," ujar Yahya. Hingga saat ini, Istana belum memberikan konfirmasi mengenai jadwal pelantikan para anggota kabinet baru.

Sementara itu, Ketua DPR Akbar Tandjung meragukan efektivitas reshuffle kabinet yang sekian kali dilakukan Presiden Wahid. Menurut dia, Gus Dur akan diminta pertanggungjawaban dalam SI MPR. "Apakah waktu yang singkat ini akan bisa memperbaiki kinerja presiden. Apakah kinerja kabinet akan lebih baik dengan begitu?," tanya Akbar.(COK/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.