Sukses

Koalisi Kebangsaan Menimbulkan Pro-Kontra

Wacana pembentukan koalisi PDIP dan Golkar masih menimbulkan pro dan kontra. Bahkan terjadi kebingungan di tingkat akar rumput. Di Jember, misalnya, sejumlah pengurus lima ranting PDIP menyatakan mundur karena kecewa.

Liputan6.com, Jakarta: Ajang silaturahmi antara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Golongan Karya masih menuai pro dan kontra. Walau masih terlalu dini menilai masa depan Koalisi Kebangsaan, manuver kedua petinggi partai besar itu di Medan, Sumatra Utara, telah menimbulkan kebingungan di tingkat akar rumput [baca: Kerjasama Golkar-PDIP Semakin Kuat].

Hari ini (23/6), misalnya. Beberapa pengurus dari lima ranting PDIP di Jember, Jawa Timur, menyatakan mundur karena kecewa sikap partainya yang merapat ke Partai Golkar. Papan nama dan peralatan kelengkapan sekretariat serta kartu anggota dari lima ranting diserahkan ke pengurus cabang PDIP Jember. Ini salah satu bentuk kekecewaan anggota partai berlambang banteng bundar itu dari tingkat akar rumput terhadap pertemuan di Medan, Rabu silam.

Belum adanya sosialisasi arti pertemuan di Medan itulah yang menimbulkan kebingungan di tingkat bawah. Padahal, esensi pertemuan yang bertajuk silaturahmi tersebut masih belum jelas arahnya. "Dari sekadar mengusung agenda yang sama dalam pembahasan undang-undang sampai dengan mencalonkan presiden bersama-sama," ucap pengamat politik Eep Saefulloh Fatah.

Namun, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Golkar Burhanuddin Napitupulu memandang rencana koalisi ini memiliki arti strategis. "Kami yakin itu lebih terjamin daripada keputusan yang bersifat kompromis seperti sekarang ini," ujar Burhanuddin.

Usai pertemuan Medan, para petinggi kedua partai besar ini telah menjajaki rencana pertemuan lanjutan yang bertajuk sama. Hal ini juga diikuti rencana pertemuan Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri dan pucuk tertinggi Partai Golkar, Jusuf Kalla. Namun, hingga saat ini waktunya belum ditentukan.(ANS/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.