Tidak hanya jalan tol, permukiman warga tak luput dari luberan lumpur, seperti di Desa Kedung Bendo, Kecamatan Tanggulangin. Warga tak bisa berbuat banyak dan mengaku kesulitan untuk mencari nafkah bagi kebutuhan sehari-hari. Pasalnya waktu mereka tersita untuk menyelamatkan rumah serta harta benda.
Pihak Lapindo Brantas sendiri sudah memberikan uang santunan kepada warga Desa Siring yang menjadi korban lumpur panas. Masing-masing warga mendapatkan dana sebesar Rp 300 ribu per bulan. Namun warga mengaku bantuan itu belum cukup menutupi kebutuhan hidup mereka.
Sementara itu, penyidik dari Kepolisian Daerah Jawa Timur hari ini telah memeriksa tiga pejabat Badan Pelaksana Minyak dan Gas Bumi. Ketiga pejabat yang diperiksa di ruangan penyidik Tindak Pidana Tertentu itu baru sebatas saksi. Namun sampai saat ini belum ada penjelasan resmi seputar pemeriksaan [baca: Tiga Pejabat BP Migas Diperiksa].(ADO/Tim Liputan 6 SCTV)
Advertisement
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.