Sukses

Pepper X Pecahkan Rekor Sebagai Cabai Terpedas di Dunia Versi Guinness World Records

Carolina Reaper kini memiliki tandingannya. Cabai Pepper X telah memecahkan rekor sebagai cabai terpedas di dunia. Guinness World Records mengumumkannya pada Senin, 16 Oktober 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Carolina Reaper telah menemukan tandingannya. Cabai Pepper X telah memecahkan rekor cabai terpedas di dunia. Guinness World Records mengumumkannya pada Senin, 16 Oktober 2023.

Cabai jenis baru ini memiliki rata-rata 2,69 juta Scoville Heat Unit (SHU), menurut pengujian yang dilakukan oleh Winthrop University di South Carolina. Hasil pengujian itu mengalahkan pemegang rekor sebelumnya, Carolina Reaper, yang memiliki rata-rata 1,64 juta SHU, menurut Guinness World Records.

Mengutip dari laman CNN, Rabu, 18 Oktober 2023, skala SHU untuk mengukur panas cabai dikembangkan oleh ahli kimia Amerika Wilbur Scoville pada 1912. Sebagai perbandingan, rata-rata skor cabai jalapeño antara 3.000 hingga 8.000 SHU, menurut Guinness.

Pepper X ditanam oleh Ed Currie, pendiri Puckerbutt Pepper Company di South Carolina. Dia juga menciptakan Carolina Reaper yang memecahkan rekor tersebut pada 2013.

"Ed membudidayakan Pepper X di pertaniannya selama lebih dari 10 tahun, mengawinkannya dengan beberapa cabai terpedas untuk meningkatkan kandungan capsaicinnya," kata Guinness di situsnya.

Currie pertama kali memperkenalkan Pepper X kepada dunia dalam sebuah episode serial YouTube populer, “Hot Ones.” "Mereka yang tidak takut pada Reaper adalah orang bodoh. Pedas sekali," demikian bunyi deskripsi lada yang telah melepas gelarnya sebagai yang terpedas di situs web Puckerbutt Pepper Company.

Meski memiliki pengukuran level cabai terpedas, belum diketahui bagaimana mereka menggambarkan cabai yang memiliki peringkat 1 juta unit lebih banyak pada skala Scoville dibandingkan Reaper.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Cabai Jawa untuk Stamina Pria

Di Indonesia, cabai punya ragam jenis. Ada cabai rawit, cabai keriting, hingga cabai rawit domba yang sangat pedas untuk dibuat sambal. 

Ada pula yang disebut cabai jawa sebagai salah satu ramuan obat tradisional yang telah dipakai sejak zaman dulu.  Mengutip kanal Citizen Liputan6.com, cabai jawa (Piper retrofractum Vahl) selama ini sering digunakan untuk mengatasi lemah syahat.

Guru Besar di Bidang Ilmu Biologi Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Dr Yurnadi bahkan melakukan studi pada tikus terhadap senyawa yang terdapat pada cabai jawa. Hasilnya menunjukkan senyawa itu dapat meningkatkan kesehatan reproduksi pria. 

"Penelitian eksperimental dilakukan terhadap tikus yang diinduksi dengan Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA). Tikus tersebut diberi ekstrak cabai jawa. Hasilnya, ekstrak cabai jawa dapat menurunkan konsentrasi sperma dan meningkatkan kadar hormon testosteron tanpa memengaruhi profil hematologi, kimia darah, dan berat badan tikus, meski dilakukan percobaan selama 18 minggu," kata Yurnadi dalam keterangan tertulis.

3 dari 4 halaman

Meningkatkan Kadar Testosteron

Penelitian terhadap tikus tersebut menunjukkan bahwa cabai jawa dapat meningkatkan kadar testosteron, bersifat androgenik, dan aman terhadap prostate specific antigen (PSA). Yurnadi menjelaskan kandungan yang terdapat dalam cabai jawa ini berefek stimulan terhadap sel-sel saraf sehingga mampu meningkatkan stamina tubuh.

Senyawa kimia yang terkandung dalam cabai jawa adalah jenis alkaloid, beta sitosterol, terpenoid, saponin, resin (kavisin) dan sebagainya yang dapat melancarkan peredaran darah, mengutip Antara. Untuk menggunakannya, tambahkan pemanis seperti gula merah, gula putih dan garam. Jika ingin membuat sendiri, Anda bisa menumbuk atau memotong cabai, atau mengeringkannya terlebih dahulu, lalu direbus dengan air. 

Tak hanya cabai jawa, Yurnadi juga meneliti ekstra kuda laut (Hippocampus comes L.). Ia juga menggunakan tikus sebagai media percobaan untuk melihat pengaruh ekstrak kuda laut terhadap peningkatan fertilitas. Hasilnya, sebut dia, ekstrak kuda laut yang dimasukkan ke dalam tubuh tikus dapat meningkatkan konsentrasi dan kualitas sperma (motilitas dan viabilitas), serta meningkatkan kadar luteinizing hormone (LH) dan testosteron. 

4 dari 4 halaman

Penelitian Tentang Cabai Jawa

Selain itu, Yurnadi menjelaskan bahan ini mampu meningkatkan populasi dan indeks meiosis sel-sel kelamin dan menurunkan apoptosis sel kelamin, tanpa memengaruhi profil hematologi, kimia darah, dan berat badan tikus. 

"Pada penelitian in vitro (dalam lingkungan buatan), pemberian ekstrak kuda laut dalam berbagai dosis juga dapat meningkatkan motilitas (kemampuan bergerak) dan viabilitas (kemungkinan untuk hidup) sperma," jelasnya lagi.

Awal mula penelitian tentang ekstrak kuda laut pada kesehatan reproduksi pria lantaran kerap dijadikan obat kuat tradisional oleh masyarakat. Menurut Yurnadi, kuda laut ini memiliki kadar proksimat serbuk dengan kadar air dan abu yang tinggi, serta senyawa aktif alkaloid, triterpenoid, dan asam amino.

Yurnadi menyebutkan bahwa tujuan dari penelitian tersebut guna mencari alternatif dalam mengatasi gangguan kesuburan hipogonadisme pada pria. Hipogonadisme terjadi akibat adanya gangguan hormonal dalam mengatur kadar hormon gonadotropin. Kondisi ini mempengaruhi pembentukan sperma, sehingga produksi sperma dan kadar hormon testosteron menurun. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini