Sukses

Singapura Akhirnya Geser Jepang Sebagai Paspor Terkuat di Dunia 2023, Indonesia Naik 6 Peringkat

Jepang memegang gelar sebagai paspor terkuat di dunia selama lima tahun berturut-turut sebelum digeser Singapura pada 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Persaingan tentang siapa pemegang paspor terkuat di dunia pada tahun ini lebih menarik dari sebelumnya. Jepang yang memegang gelar tersebut selama lima tahun berturut-turut akhirnya digeser oleh Singapura pada musim panas 2023.

Mengutip laman CNN, Rabu (19/7/2023), penilaian itu berdasarkan Indeks Paspor Henley yang menakar kebebasan perjalanan global lewat seberapa banyak akses bebas visa dan visa on arrival yang bisa dinikmati pemegang paspor tersebut. Menurut indeks tersebut, warga negara Singapura tercatat bisa mengunjungi 193 dari 227 destinasi di seluruh dunia dengan bebas visa.

Sementara, Jepang kini menempati peringkat 3 bersama Austria, Finlandia, Prancis, Luksembourg, Korea Selatan, dan Swedia, dengan masing-masing bisa mengunjungi 189 dari 227 destinasi di seluruh dunia dengan bebas visa. Posisi ke-2 kini kembali ditempati tiga negara Eropa yang selama ini indeks didominasi oleh negara-negara Asia. Ketiganya adalah Jerman, Italia, dan Spanyol.

Amerika Serikat dan Inggris kepayahan untuk kembali ke nomor 1 seperti pada 2014. Negara Raja Charles III kini menempati posisi nomor 4, atau lompat dua peringkat dari tahun sebelumnya, posisi yang tidak didudukinya sejak 2017. Sedangkan, AS melorot dua peringkat lagi ke urutan ke-8 dengan hanya memiliki 183 destinasi bebas visa.

Indeks Paspor Henley didasarkan pada data dari International Air Transport Association (IATA) dan memeringkat 199 paspor di seluruh dunia. Ini diperbarui secara real time sepanjang tahun, ketika perubahan kebijakan visa mulai berlaku.

Dalam rilis terbarunya, Henley & Partners mencatat bahwa selama sejarah pemeringkatan sepanjang 18 tahun, rata-rata jumlah tujuan yang dapat diakses wisatawan bebas visa naik hampir dua kali lipat, dari 58 pada 2006 menjadi 109. Namun, kesenjangan kebebasan bepergian antara mereka yang berada di peringkat teratas dan terbawah semakin lebar dari sebelumnya. Warga Afghanistan hanya bisa mengunjungi 27 destinasi tanpa visa sebelumnya, tepat di bawah Irak (29 destinasi) dan Suriah (30 destinasi).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bagaimana dengan Indonesia?

Berdasarkan penelusuran, posisi Indonesia dalam indeks Henley kembali meningkat ke posisi 69 dengan 79 destinasi bebas visa, berbagi poin yang sama dengan Tanzania. Peringkat tersebut pernah dipegang Indonesia pada 2021, sebelum akhirnya melorot ke urutan 76 pada 2022.

Di antara negara-negara ASEAN, kekuatan paspor Indonesia jauh di bawah Singapura. Paspor Indonesia juga berada di bawah Malaysia (11), Brunei Darussalam (20), Timor Leste (55), dan Thailand (64).

Cristian H. Kaelin, ketua Henley & Partners, mencatat bahwa Singapura sibuk mengamankan kebebasan perjalanan yang lebih besar bagi warganya selama dekade terakhir, mendapatkan akses bebas visa ke 25 destinasi baru.

"UEA telah menambahkan 107 destinasi yang mengesankan ke skor bebas visanya sejak 2013," ia menambahkan. "Dari negara-negara yang duduk di 10 Besar, AS mengalami peningkatan skor terkecil, mengamankan hanya 12 tujuan tambahan."

Greg Lindsay, dari Cornell Tech's Jacobs Institute, mengatakan dalam rilis Henley & Partners, "Ceritanya sederhana - dengan sedikit banyak diam, AS telah tertinggal. Merosotnya peringkat Amerika tanpa henti adalah peringatan bagi tetangganya Kanada dan seluruh Anglosfer juga."

 

3 dari 4 halaman

Daftar 10 Peringkat Teratas

Berdasarkan Indeks Paspor Henley 2023, berikut adalah 10 peringkat teratas pada 2023:

1. Singapura (192 destinasi)

2. Jerman, Italia, Spanyol (190 destinasi)

3. Austria, Finlandia, Prancis, Jepang, Luksembourg, Korea Selatan, dan Swedia (189)

4. Denmark, Irlandia, Belanda, Inggris Raya (188 destinasi)

5. Belgia, Republik Ceko, Malta, Selandia Baru, Norwegia, Portugal, Swiss (187 destinasi)

6. Australia, Hungaria, Polandia (186 destinasi)

7. Kanada, Yunani (185 destinasi)

8. Lithuania, Amerika Serikat (184 destinasi)

9. Latvia, Slowakia, Slovenia (183 destinasi)

10. Estonia, Islandia (182 destinasi)

 

Pemegang paspor terburuk dinilai dari negara-negara yang hanya memiliki akses bebas visa atau visa on arrival ke 30 negara atau kurang. Negara-negara itu terdiri dari:

101. Suriah (30 destinasi)

102. Irak (29 destinasi)

103. Afghanistan (27 destinasi)

4 dari 4 halaman

Indeks Paspor Lainnya

Daftar Henley & Partner adalah salah satu dari beberapa indeks yang dibuat oleh perusahaan keuangan untuk memeringkat paspor global menurut akses yang mereka berikan kepada warganya. Indeks Paspor Arton Capital mempertimbangkan paspor dari 193 negara anggota PBB dan enam wilayah – Taiwan, Makau, Hong Kong, Kosovo, wilayah Palestina dan Vatikan. Wilayah yang dianeksasi ke negara lain dikecualikan.

Ini juga diperbarui secara real time sepanjang tahun, namun datanya dikumpulkan dengan pemantauan ketat portal masing-masing pemerintah. Ini adalah alat "bagi orang yang bepergian, untuk memberikan informasi yang akurat dan mudah diakses untuk kebutuhan perjalanan mereka," kata pendiri Arton Capital Armand Arton kepada CNN tahun lalu.

Arton's Global Passport Power Rank 2023 menempatkan Uni Emirat Arab di posisi teratas, dengan skor bebas visa/visa-on-arrival 180. Peringkat kedua dipegang oleh 11 negara yang sebagian besar berada di Eropa, Jerman, Swedia, Finlandia, Luksemburg, Spanyol, Prancis, Italia, Belanda, Austria, Swiss, dan Korea Selatan.

Inggris berada di nomor 3 bersama Denmark, Belgia, Portugal, Norwegia, Polandia, Irlandia, dan Selandia Baru. AS dan Jepang turun di tempat keempat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.