Sukses

Camilla Dampingi Raja Charles III Kunjungi Jerman, Tampil Beda dengan Tiara Berlian Warisan Mendiang Ratu Elizabeth II

Kunjungan Raja Charles III dan Permaisuri Inggris Camilla menandai kunjungan resmi kenegaraan pertama pasangan itu setelah naik takhta sepeninggal Ratu Elizabeth II mangkat.

Liputan6.com, Jakarta - Permaisuri Camilla menjadi sorotan setelah mendampingi Raja Charles III ke Jerman. Kunjungan itu merupakan kunjungan resmi kenegaraan pertama bagi Camilla dan Charles setelah keduanya naik takhta menyusul mangkatnya Ratu Elizabeth II.

Salah satu agendanya adalah menghadiri jamuan kenegaraan di Istana Bellevue, Jerman, pada Rabu malam, 29 Maret 2023. Dalam kesempatan penting itu, Permaisuri Camilla menunjukkan gaya berbeda dengan mengenakan Tiara Greville dipasangkan dengan kalung berlian yang diwarisinya dari Ratu Elizabeth II.

Ia memadankan perhiasan spesial itu juga dengan anting-anting berlian berukuran besar serta kalung yang cocok. Rangkaian perhiasan itu tampak menonjol dengan gaun hitam lengan panjang berdetail bordir benang perak yang dikenakannya. Sementara, Raja Charles memilih tuksedo berekor dan dasi kupu-kupu putih untuk makan malam diplomatik di Berlin itu.

Camilla dan Raja Charles III malam itu bertindak sebagai tamu kehormatan. Keduanya disambut oleh Presiden Jerman Frank-Walter Steinmer dan istrinya, Frau Elke Budenbender. Mereka berempat sempat berpose untuk foto bersama sebelum masuk ke dalam istana dan menemui mantan kanselir Jerman, Angela Merkel.

 

Dikutip dari Page Six, Kamis (30/3/2023), perjalanan itu secara resmi menandai pemerintahan baru pasangan itu sebagai Raja dan Permaisuri Inggris setelah kematian Ratu Elizabeth pada 8 September 2022 di usia 96 tahun. Semestinya, Prancis menjadi negara pertama yang dikunjungi pasangan Kerajaan Inggris itu pada Minggu, 26 Maret 2023, dan berlangsung selama tiga hari.

Namun, agenda itu terpaksa ditunda sebagai imbas demonstrasi massal warga Prancis yang menolak reformasi sistem pensiun yang diusung Presiden Emmanuel Macron. Dia kemudian mengusulkan agar lawatan kenegaraan itu dimundurkan hingga ke awal musim panas.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Camilla Hormati Mendiang Ratu Elizabeth II dengan Pilihan Fesyen

Sementara itu, Camilla telah menemukan cara untuk menghormati mendiang ibu mertuanya dengan pilihan fesyennya. Dalam bulan yang sama, ia terlihat mengenakan tampilan biru gelap untuk peringatan Hari Persemakmuran di Westminster Abbey yang dipasangkan dengan bros penuh makna untuk pelayanan gereja tahunan itu.

Dia menghiasi tampilan monokromatiknya dengan pin safir dan berlian yang sangat besar, yang dikenal sebagai Bros Kluster Safir Rusia, yang juga milik Ratu Elizabeth II. Item fesyen mencolok itu sering dikenakan oleh Ibu Suri dan berasal dari zaman Permaisuri Marie Feodorovna dari Rusia pada akhir 1800-an, menurut Maxwell Stone dari pembuat perhiasan Inggris Steven Stone.

Stone memperkirakan bros itu "bernilai 680.000 dolar AS" dan "menampilkan 18 berlian besar di sekeliling pengaturan emas yang lebih kecil dan mendetail, dengan delapan hingga 10 batu safir besar di tengahnya". Toko perhiasan itu mengatakan pemilihan karya itu adalah "pilihan yang menyedihkan dari Camilla karena ini adalah pertama kalinya acara tersebut terjadi sejak kematian Ratu pada September 2022."

 

3 dari 4 halaman

Lawatan Kenegaraan Raja Charles untuk Membangun 'Jembatan'

Raja Charles III sebelumnya menetapkan Prancis dan Jerman sebagai destinasi lawatan kenegaraan pertamanya sejak memimpin Kerajaan Inggris. Hal tersebut diumumkan oleh Istana Buckingham pada Jumat, 3 Maret 2023.

Kunjungan itu disebut menggarisbawahi upaya Inggris untuk membangun "jembatan" dengan tetangga Eropa-nya setelah ketegangan bertahun-tahun akibat Brexit. "Raja Charles III dan Permaisuri Camilla akan mengunjungi dua negara terbesar di Uni Eropa pada 26-31 Maret, dijamu oleh Presiden Emmanuel Macron dari Prancis dan Frank-Walter Steinmeier dari Jerman," demikian pengumuman Istana Buckingham seperti dilansir AP, Sabtu, 4 Maret 2023.

"Kunjungan itu akan merayakan hubungan Inggris dengan Prancis dan Jerman, menandai sejarah, budaya, dan nilai bersama... Ini juga merupakan kesempatan untuk melihat ke depan dan menunjukkan banyak cara bagi negara kita untuk bekerja dalam kemitraan, apakah itu untuk mengatasi perubahan iklim; merespons konflik di Ukraina; merebut peluang perdagangan dan investasi atau berbagi yang terbaik dari seni dan budaya kita."

Menyoroti pentingnya perjalanan tersebut, ini adalah kunjungan kenegaraan perdana pemimpin Kerajaan Inggris sejak 2015 karena mendiang Ratu Elizabeth II berhenti melawat pada tahun-tahun terakhirnya. Pengumuman ini datang beberapa hari setelah Raja Charles III bertatap muka dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Kastil Windsor dan Perdana Menteri Rishi Sunak mengumumkan terobosan dalam pembicaraan untuk menyelesaikan perselisihan mengenai pengaturan perdagangan pasca-Brexit dengan Irlandia Utara.

4 dari 4 halaman

Agenda Awal Lawatan Kenegaraan ke Prancis dan Jerman

Lawatan Raja Charles III dan Permaisuri Camilla awalnya direncanakan dimulai di Prancis. Pasangan itu akan disambut oleh Presiden Macron dan ambil bagian dalam upacara peringatan di Arc de Triomphe di Paris. Pangeran Charles III dijadwalkan juga akan bertemu dengan anggota Majelis Nasional dan Senat serta menghadiri jamuan kenegaraan di Chateau de Versailles.

Selain itu, Raja Charles III dan Permaisuri Camilla juga akan mendatangi Bordeaux, yang merupakan rumah bagi komunitas besar Inggris. Mereka berencana mengunjungi kebun anggur organik dan salah satu area yang hancur akibat kebakaran hutan musim panas lalu.

Raja Charles III dan Permaisuri Camilla melanjutkan perjalanan ke Jerman pada 29 Maret 2023. Mereka akan disambut oleh Presiden Steinmeier dan Raja Charles III dijadwalkan berpidato di Bundestag, parlemen Jerman. Steinmeier juga akan mengadakan jamuan kenegaraan untuk pasangan itu.

Di Jerman, Raja Charles III dilaporkan akan bertemu dengan pengungsi Ukraina, mengunjungi unit militer gabungan Inggris-Jerman, dan melakukan perjalanan ke Hamburg, di mana dia akan mengunjungi proyek energi berkelanjutan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.