Sukses

Yang Bing Yi Pendiri Jaringan Restoran Dumpling Din Tai Fung Meninggal di Usia 96 Tahun

Yang Bing Yi memulai bisnis Din Tai Fung secara tak sengaja. Ia awalnya menjual minyak sebelum beralih sepenuhnya menjual makanan, khususnya dumpling.

Liputan6.com, Jakarta - Kabar duka datang dari keluarga besar jejaring restoran dumpling ternama asal Taiwan. Pendiri Din Tai Fung, Yang Bing Yi meninggal dunia di usia 96 tahun. Kabar kematiannya disampaikan lewat pernyataan tertulis perusahaan pada Sabtu, 25 Maret 2023.

Dikutip dari CNN, tidak dijelaskan penyebab kematian Yang Bing Yi. Pihak perusahaan hanya menyebut ia 'meninggal dengan tenang'. Upacara pemakamannya digelar secara tertutup dan pihak keluarga meminta privasi.

Mengutip situs resmi Din Tai Fung Taiwan, Yang Bing Yi lahir pada 1927 di Provinsi Shanxi, China. Pada musim panas 1948, Yang yang berusia 21 tahun memutuskan meninggalkan tanah kelahirannya selama perang sipil terjadi antara Kuomintang dan Partai Komunis dan tiba di Taiwan, tempat tinggal pamannya.

Dengan bantuan bibinya, Yang Bing Yi mendapatkan pekerjaan sebagai pengantar paket di Heng Tai Feng, sebuah perusahaan minyak. Dua tahun kemudian, bosnya mempercayakannya untuk mengecek laporan keuangan dan mengelola ekspor dan impor toko.

Pada usia 28 tahun, ia menikah dengan rekan kerjanya di Hengtaifeng, Lan Penmei. Mereka terus bekerja di perusahaan itu hingga tiga empat tahun kemudian hingga perusahaan bangkrut akibat bosnya melakukan kesalahan investasi.

Setelah terpaksa berhenti bekerja, Bing Yi dan istrinya memutuskan membuka bisnis jual beli minyak sendiri, bukan dumpling, yang awalnya dinamai Heng Tai Fung pada 1958. Nama itu sebagai caranya berterima kasih pada mantan bosnya. Saat itu, bisnisnya yang buka di Xinyi belum memiliki saluran telepon. Ia pun berhasil mendapatkannya dari seorang teman. Toko pertamanya kemudian dipasangi papan reklame bertuliskan Din Tai Fung Oil Shop dan terpasang di toko tersebut selama lebih dari 40 tahun.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Perkembangan Awal Bisnis Din Tai Fung

Bing Yi mengandalkan kontak dan reputasi baik yang dibangun di perusahaan minyak "Heng Tai Fung" di masa lalu, dan bisnis perusahaan minyak "Din Tai Fung" dengan cepat mencapai sukses. Perusahaan minyak itu kemudian pindah ke depan yang merupakan lokasi toko utama Din Tai Fung Xinyi saat ini.

Sekitar 1972, minyak salad kalengan keluar, dan kebiasaan orang membeli produk minyak berubah total. Bisnis toko minyak "Din Tai Fung" terkena dampak yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan bisnis memburuk. Yang Bing Yi dan istrinya putar otak mencari jalan keluar untuk menyelamatkan bisnis mereka. 

Saat putus asa, Din Tai Fung mendapat kesempatan bertransformasi. Yang Bing Yi dan istrinya menerima saran dari Tang Boss dari "Fuxing Garden" dan mengubah toko yang semula sepenuhnya menjual minyak menjadi setengah menjual minyak dan setengah menjual xiao long bao, sejenis dimsum yang umumnya berisi daging babi.

Roti kukus "Din Tai Fung" asli, tanpa publisitas apa pun, berhasil menarik hati pelanggan. Bisnis sampingan itu berkembang dengan sangat baik. Akhirnya, Yang Bing Yi mengakhiri pengoperasian toko minyak dan memulai bisnis xiao long bao dan kue kering, sebelum akhirnya dikenal sebagai jaringan restoran dimsum.

3 dari 4 halaman

Pelanggan Din Tai Fung Salah Satunya Tom Cruise

Bisnis Din Tai Fung akhirnya menembus lintas negara. Outletnya kini sudah ada di Amerika Serikat, Inggris, Australia, Uni Emirat Arab, Korea Selatan, Singapura, dan Indonesia.

Restoran itu dianugerahi bintang Michelin pertamanya pada 2009. Mereka juga masuk daftar 'waralaba perjalanan terbaik dunia' dalam daftar Perjalanan CNN pada 2014. Restoran mereka di gedung pencakar langit Taipei 101 pernah melayani Tom Cruise pada 2013. Bintang Top Gun itu tidak hanya makan, tetapi juga bergabung dengan chef untuk membuat sup dumpling.

Terkait dumpling, siomay dari Indonesia masuk dalam daftar 100 dumpling terlezat di dunia versi TasteAtlas, platform panduan online untuk makanan tradisional, ulasan kritikus makanan, serta artikel penelitian tentang bahan dan hidangan populer berbasis di Kroasia.

Mengutip situs webnya, Rabu, 15 Maret 2023, siomay didekripsikan sebagai "masakan Indonesia yang terdiri dari pangsit ikan kukus berbentuk kerucut, telur, kentang, kol, tahu, dan pare." Berada di peringkat ke-7, makanan yang biasanya disajikan dengan bumbu kacang itu mencatat skor 4,7 dari 5. 

"Setelah dikukus, semua bahan disusun di atas piring, dipotong kecil-kecil, dan disiram saus kacang pedas," imbuh platform tersebut.

4 dari 4 halaman

Dimsum Terlezat di Dunia Versi TasteAtlas

 Sementara, hidangan yang berada di puncak daftar dumpling terlezat di dunia adalah guotie dari China, mencatat skor 4,8 dari 5. Hidangan itu ditulis sebagai "variasi tumis dari pangsit jiaozi China yang biasanya diisi dengan daging babi cincang, kol Cina, daun bawang, jahe, arak beras, dan minyak biji wijen."

Disebutkan pula bahwa guotie memiliki tekstur renyah, sekaligus lembut yang diperoleh dari metode memasaknya. Saat bagian bawah pangsit sedang digoreng, sedikit cairan ditambahkan ke wajan yang kemudian ditutup, sehingga sisa pangsit dan isiannya menguap.

Mengenai bentuknya, guotie harus selalu panjang dan lurus karena lebih mudah berdiri dan tidak jatuh saat dimasak. Goutie secara harfiah dapat diterjemahkan sebagai stik panci, sehingga pangsit ini sering disebut potsticker, terutama di Amerika Utara.

China punya beberapa wakil lainnya di peringkat 10 besar, yakni xiaolongbao (4,7), tangbao (4,7), shengjian mantou (4,7), dan jiaozi (4,6) yang secara berurutan menempati peringat ke-5, ke-6, ke-8, dan ke-10. Secara lengkap, berikut daftar 10 besar dumpling terlezat di dunia, menurut TasteAtlas:

  1. Guotie, China
  2. Koldūnai, Lituania
  3. Manti, Turki
  4. Pierogi, Polandia
  5. Xiaolongbao, China
  6. Tangbao, China
  7. Siomay, Indonesia
  8. Shengjian mantou, China
  9. Gyoza, Jepang
  10. Jiaozi, China

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.