Sukses

Perjamuan Raja Charles III di Istana Versailles Dipindah karena Demo di Paris

Perjamuan kerajaan di Istana Versailles yang direncanakan untuk Raja Charles terpaksa dipindahkan karena ancaman kekerasan dan demo yang terus menerus terjadi di Paris.

Liputan6.com, Jakarta - Perjamuan kerajaan di Istana Versailles yang direncanakan untuk Raja Charles III terpaksa dipindahkan karena ancaman kekerasan dan demo yang terus menerus terjadi di Paris. Perjamuan itu direncanakan berlangsung pada Senin, 27 Maret 2023.

Protes telah melanda ibu kota Prancis pekan ini sebagai tanggapan langsung terhadap keputusan Presiden Emmanuel Macron untuk memaksa RUU yang menaikkan usia pensiun dari 62 menjadi 64 tahun tanpa melalui pemungutan suara di parlemen. Saat kerusuhan politik terus melanda kota, langkah-langkah pencegahan diambil menjelang Kunjungan Kenegaraan Raja Charles III ke Prancis yang pertama kalinya sebagai raja.

Ajudan Macron mengatakan kepada penyiar berita BFM TV bahwa makan malam mewah tidak bisa lagi diadakan di tempat yang direncanakan. "Makan malam antara Charles III dan Emmanuel Macron, yang direncanakan pada hari Senin, mungkin tidak diadakan di Versailles, seperti yang direncanakan semula," kata ajudan presiden, dikutip dari News York Post, Kamis 23 Maret 2023.

Penyelenggara berencana untuk mengadakannya di tempat lain, karena Istana Elysée di pusat kota Paris saat ini sedang diincar sebagai penggantinya. Perjamuan itu ditetapkan untuk menjadi sorotan bagi penguasa baru Inggris, yang akan dinobatkan secara resmi pada 6 Mei 2023.

Charles bepergian ke Paris bersama istrinya Camilla, Permaisuri Ratu dan pasangan itu tadinya akan makan malam di Versailles pada Senin malam bersama 200 tamu yang diundang secara eksklusif oleh Macron. Polisi Paris mengatakan bahwa ratusan orang ditangkap di ibu kota sebagian besar karena membakar sampah di jalan-jalan. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kunjungan Kenegaraan Raja Charles III

Sebagian besar protes kecil dan tersebar diadakan di kota-kota di sekitar Prancis, beberapa berubah menjadi kekerasan Senin malam dan berlanjut sepanjang minggu. Di ibu kota, kelompok-kelompok kecil turun ke jalan membakar tumpukan sampah yang terbentuk akibat aksi mogok pemulung.

Prefek Polisi Paris Laurent Nunez mengatakan kekerasan itu disebabkan oleh kelompok hingga 300 orang yang bergerak cepat melalui kota. Nunez mengatakan kepada BFM TV bahwa dia memerintahkan penyelidikan internal setelah seorang petugas terekam meninju seorang pria yang berjalan mundur, membuatnya jatuh ke tanah.

RUU yang memicu protes masih harus ditinjau oleh Dewan Konstitusi sebelum dapat secara resmi ditandatangani menjadi undang-undang. Tak hanya ke Paris, Raja Charles juga dijadwalkan berkunjung ke Jerman sebagai destinasi lawatan kenegaraan pertamanya sejak memimpin Kerajaan Inggris.

Mengutip kanal Global Liputan6.com, 4 Maret 2023, hal tersebut diumumkan oleh Istana Buckingham pada Jumat, 3 Maret 2023. Kunjungan itu disebut menggarisbawahi upaya Inggris dalam membangun "jembatan" dengan tetangga Eropa-nya setelah ketegangan bertahun-tahun akibat peristiwa Brexit.

3 dari 4 halaman

Bakal Dijamu Emmanuel Macron

"Raja Charles III dan Permaisuri Camilla akan mengunjungi dua negara terbesar di Uni Eropa pada 26-31 Maret, dijamu oleh Presiden Emmanuel Macron dari Prancis dan Frank-Walter Steinmeier dari Jerman," pengumuman Istana Buckingham seperti dilansir AP, Sabtu, 4 Maret 2023.

"Kunjungan itu akan merayakan hubungan Inggris dengan Prancis dan Jerman, menandai sejarah, budaya, dan nilai bersama... Ini juga merupakan kesempatan untuk melihat ke depan dan menunjukkan banyak cara bagi negara kita untuk bekerja dalam kemitraan, apakah itu untuk mengatasi perubahan iklim; merespons konflik di Ukraina; merebut peluang perdagangan dan investasi atau berbagi yang terbaik dari seni dan budaya kita." tambah keterangan tersebut.

Menyoroti pentingnya perjalanan tersebut, ini merupakan kunjungan kenegaraan perdana pemimpin Kerajaan Inggris sejak 2015 karena mendiang Ratu Elizabeth II berhenti melawat pada tahun-tahun terakhirnya. Pengumuman ini datang hanya beberapa hari setelah Raja Charles III bertatap muka dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Kastil Windsor dan Perdana Menteri Rishi Sunak.

 

4 dari 4 halaman

Mencairkan Hubungan Inggris dan Uni Eropa

Mereka mengadakan pembicaraan untuk menyelesaikan perselisihan mengenai pengaturan perdagangan pasca-Brexit dengan Irlandia Utara.  PM Sunak dinilai sangat ingin menggunakan kekuatan lunak kerajaan untuk mencairkan hubungan antara Inggris dan Uni Eropa, yang tegang akibat keputusan Inggris meninggalkan blok tersebut.

"Perjalanan ke Prancis dan Jerman dilakukan atas permintaan pemerintah Inggris dan atas undangan kedua pemerintah," kata perwakilan Istana Buckingham.

Lawatan Raja Charles III dan Permaisuri Camilla akan dimulai di Prancis, dan akan disambut oleh Presiden Macron. Mereka akan mengikuti  upacara peringatan di Arc de Triomphe di Paris. Raja Charles III juga dijadwalkan akan bertemu dengan anggota Majelis Nasional dan Senat serta menghadiri jamuan kenegaraan di Chateau de Versailles.

Selain itu, Raja Charles III dan Permaisuri Camilla juga akan mendatangi Bordeaux, yang merupakan rumah bagi komunitas besar Inggris, dan berencana mengunjungi kebun anggur organik serta salah satu area yang hancur akibat kebakaran hutan musim panas lalu.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.