Sukses

6 Aturan Ketat Erik Ten Hag di Manchester United, Hukum Pemain Telat sampai Mengatur Menu Makanan

Sebagai pelatih yang punya karakter tegas, Erik ten Hag bisa meredam sifat buruk para pemain Manchester United.

Liputan6.com, Jakarta - Erik ten Hag baru saja sukses membawa Manchester United jadi jawara di Carabao Cup 2023, serakah unggul 2-0 dari Newcastle pada Minggu, 26 Februari 2023. Ini adalah gelar pertama bagi MU usai puasa gelar sejak tahun 2017.

Apa yang dilakukan pelatih asal Belanda itu tentunya tidak terjadi begitu saja. Sejak awal, Ten Hag sudah membuat sejumkah gebrakan yang kini mulai terbukti membuat Manchester United meraih piala dan permainan yang semakin solid.

Kedatangan Erik Ten Hag di Manchester United memang kerap disebut sebagai sebuah era baru. Meski terkesan klise di setiap pergantian manajer, namun Ten Hag memang membawa beberapa gebrakan.

Hal tersebut memang sudah jadi ciri khas Ten Hag sejak melatih di Ajax. Oleh karena itu, banyak pihak berharap kedatangannya memberikan perubahan signifikan di dalam skuad tim berjulukan Setan Merah itu.

Masalah mendasar Manchester United adalah sifat dari para pemainnya yang 'seenaknya sendiri'. Gaji tinggi dan citra populer membuat sejumlah manajer sulit menangani mereka.

Ten Hag, sebagai pelatih yang punya karakter tegas bisa meredam sifat buruk para pemain MU. Demi membuktikan kekuasaannya sebagai manajer Manchester United, dia sampai membuat sejumlah gebrakan saat mulai melatih. Melansir Mirror dan berbagai sumber lainnya, berikut enam gebrakan yang telah dilakukan Erik ten Hag.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1 Menghukum Pemain Telat

Erik ten Hag dikenal sangat ketat untuk urusan kedisiplinan. Ia melarang para pemainnya telat datang latihan maupun pertemuan tim.Konsekuensinya cukup tegas. Sang pemain bisa dicoret dalam susunan pemain inti atau bahkan dari daftar skuad Setan Merah.

Ten Hag tidak memberikan toleransi sedikit pun kepada pemainnya. Tak ada kompromi untuk pemain-pemain berlabel bintang maupu yang sedang menunjukkan performa terbaik. Salah satu contohnya adalah Marcus Rashford. Meski sedang dalam performa terbaik dan produktif mencetak gol di musim imi, Rashford ternyata pernah datang telat saat pertemuan tim.

Dampaknya, ia dipasang sebagai pemain cadangan di pertandingan berikutnya.Menjurut laporan The Athletic, ada juga satu pemain yang melanggar aturan tersebut, sehingga dilarang ikut berlatih sementara waktu. Belum diketahui nama pemain yang didepak keluar tersebut.

2. Membatasi Aktivitas Komersial

Manchester United sempat melakukan perjalanan tur pramusim ke Asia Tenggara dan Australia. Mereka punya agenda komersial, di samping berlatih dan bertanding. Hanya saja, Ten Hag membatasi aktivitas komersial selama pramusim.

MU harusnya tampil dalam salah satu acara televisi Australia bertajuk Neighbors. Akibat larangan dan pembatasan dari Ten Hag, tidak satupun pemain Setan Merah yang hadir.

Bukan hanya kegiatan komersial di luar klub, agenda komersial dari MUTV juga dibatasi saking disiplinnya Ten Hag. Pelatih berusia 53 tahun itu melarang sejumlah konten yang melibatkan pemainnya di depan kamera agar fokus mereka tak terbelah.

 

3 dari 4 halaman

3. Mengatur Menu Makanan

Erik ten Hag sangat memperhatikan asupan makanan para pemainnya. Untuk bisa memastikan semuanya berada dalam kendali, Ten Hag mewajibkan seluruh pemainnya makan di kantin klub.

Perubahan aturan ini juga membuat Ten Hag meminta agar para koki di MU membuatkan menu khusus sesuai dengan permintaannya. Para pemain bahkan dikirimkan paket makanan yang disesuaikan dengan kebutuhan nutrisinya.

Selama makan di kantin, para pemain juga dilarang mengoperasikan gawainya. Tujuannya supaya para pemain bisa menjalin relasi lebih dalam dan lebih kenal dengan rekan-rekannya.

4. Melarang Minuman Beralkohol

Tak hanya merancang menu khusus, Ten Hag juga menuntut para pemain untuk tidak sembarangan minum alkohol. Ia telah menekankan para pemainnya tidak mengonsumsi alkohol selama periode pertandingan, baik itu sebelum atau sesudahnya.

Bagi para pemain di Inggris, minum alkohol sudah jadi suatu kebiasaan. Tidak jarang beberapa di antaranya ada yang mabuk setelah pertandingan. Aturan ini diyakini cukup berat dijalani para pemain MU.

Hal itu sengaja dilakukan Ten Hag untuk memastikan semua pemainnya berada dalam kondisi terbaik selama pertandingan. Begitu pula sesudah pertandingan, supaya bisa melakukan pemulihan dengan maksimal dan tetap prima di pertandingan berikutnya.

 

4 dari 4 halaman

5. Sampaikan Keluhan Secara Langsung

Salah satu karakter utama Ten Hag adalah bersikap fair. Ia selalu menegaskan kepada para pemainnya yang ingin complain atau punya keluhan maupun kritik agar dibicarakan empat mata dengan dirinya. Ia tidak ingin pemain menyampaikan unek-uneknya kepada agen maupun pihak lain.

Aturan ini diterapkan oleh Ten Hag bertujuan untuk mereduksi berbagai gosip yang bisa keluar ke media, kemudian membuat suasana skuad dan ruang ganti menjadi kacau atau tidak kondusif.Selain itu, Ten Hag ingin membuat para pemain percaya dengan dirinya. Terlepas dari pembawaannya yang tegas dan keras, Ten Hag mesti memastikan pemain MU bisa tetap dikondisikan.

Sikapnya ini diyakini jadi penyebab utama United memutus kontrak Cristiano Ronaldo pada akhir tahun lalu. Seperti diketahui, pemain asal Portugal itu mneyampaikan keluhannya terhadap klub maupun Ten Hag lewat wawancara khusus dengan seorang jurnalis televisi. Ronaldo membuat janji wawancara tanpa seizin Ten Hag maupun pihak lainnya di MU.

6. Suka Memaki

Gebrakan ini mungkin berkonotasi negatif tapi dampaknya justru positif. Pada laga pramusim dan sesi latihan, Ten Hag terlihat beberapa kali memaki para pemainnya. Makian tersebut dimaksudkan untuk menyerang pribadi pemainnya tapi untuk menegur kesalahan mendasar yang mereka lakukan.

David De Gea dan Charlie Savage termasuk pemain yang sempat disemprot oleh perkataan Ten Hag saat laga pramusim. De Gea melakukan umpan panjang, yang seharusnya bisa dengan umpan pendek. Sementara Savage jadi sasaran makian karena tidak turun untuk menjemput bola.

Di sesi latihan, beberapa pemain sudah terlampau sering mendengar makian dari Ten Hag. Lagi-lagi, masalahnya ada pada kesalahan mendasar. Ia menuntut latihan dengan kualitas tinggi.

Para pemain sepertinya tidak membuat para pemain kesal, permainan mereka justru semakin meningkat dan kompak. Hasilnya setidaknya sudah terbukti dengan diraihnya Carabao Cup serta peluang untuk meraih tiga piala lagi termasuk Liga Primer Inggris.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.