Sukses

Mengenal 10 Rempah Populer untuk Bahan Jamu Indonesia

Salah satu rempah yang digunakan sebagai bahan jamu juga berfungsi sebagai alat kontrasepsi alami.

Liputan6.com, Jakarta - Bicara jamu, pasti akan bicara rempah-rempah sebagai salah satu bahan utama dalam pembuatan jamu. Peminatnya banyak, tersebar di desa dan di kota, karena meyakini bahwa warisan budaya sehat nenek moyang itu kaya manfaat kesehatan. 

Kata jamu berasal dari bahasa Jawa Kuno “jampi”, yang berarti penyembuhan dengan obat-obatan serta doa-doa. Tak mengherankan lantaran sudah banyak studi empiris dilakukan untuk meneliti bahan-bahan herbal pembuat jamu. Dari sederet varian rempah yang digunakan dalam pembuatan jamu tradisional di Indonesia, berikut 10 yang paling populer dikutip dari jurnal Chemical Constitute and Bioactivities of Several Indonesian Plants Typically Used in Jamu.

1. Kunyit (Curcuma domestica/Curcuma longa)

Senyawa aktif curcumin dalam kunyit memiliki banyak khasiat untuk tubuh. Salah satunya bisa membantu menghambat pertumbuhan sel kanker, terutama yang bersarang di hati, ginjal, usus besar, dan payudara. Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi kunyit terbukti menghambat pertumbuhan sel kanker payudara.

Kunyit juga dapat dikonsumsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh karena membantu dalam melawan virus serta bakteri penyebab penyakit. Tumbuhan ini juga bisa digunakan untuk mengobati peradangan dan rasa mual.

2. Temulawak (Curcuma xanthorrhiza)

Sejak dulu, temulawak dimanfaatkan untuk mengobati peradangan kulit, demam, diare, dan sakit perut. Xanthorrhizol yang terkandung di dalam temulawak dapat mengurangi tingginya kadar gula dalam tubuh. Hal ini sangat baik untuk program diet.

Rempah ini juga bisa mengontrol kadar insulin, glukosa, dan lemak berlebih yang masuk ke dalam tubuh. Zat ini sangat aktif dalam melebur lemak berlebih dalam dosis yang besar.

Temulawak juga bisa membantu mengurangi peradangan di daerah kepala dan otak sehingga dengan mengonsumsi jamu temulawak, dapat mengurangi risiko tumor. Selain itu, jamu temulawak juga sangat baik untuk pengobatan diabetes.

3. Temu Giring (Curcuma heyneana)

Tanaman yang bisa ditemukan di Malaysia dan Indonesia ini dapat membunuh cacing dalam tubuh serta mengobati luka di kulit. Rempah ini juga diindikasikan bisa sebagai anti-bakteri, seperti pada bakteri Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Pseudomonas aeruginosa, B. cereus, dan Streptococcus faecalis.

Temu giring juga bisa digunakan untuk pengobatan diabetes tipe II dan obesitas. Hal ini dilakukan dengan memodifikasi enzim yang bertanggung jawab dalam pensinyalan insulin dan sirkulasi glukosa. Mengonsumsi temu giring juga dapat memberikan energi bagi tubuh dan mengurangi lemak jahat.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

4. Lempuyang (Zingiber aromaticum)

Bahan jamu ini dapat membantu mencegah dan memberantas pertumbuhan mikroba dalam tubuh karena memiliki zat antibakteri. Selain itu, tumbuhan ini juga mengandung zat antiradang yang merupakan pereda demam secara alami. Bukan hanya demam, kandungan ini juga dapat mengurangi radang atau nyeri di sendi-sendi tubuh.

5. Temu Putih (Curcuma zedoaria)

Secara tradisional tumbuhan ini biasa digunakan untuk sakit perut, sakit gigi, pengendapan darah, tuberkulosis, dan melancarkan haid. Zat yang terkandung dalam temu putih ini juga dapat menyembuhkan flu, rasa mual, dan infeksi dalam tubuh.

Mengonsumsi temu putih dapat mengurangi kolesterol jahat dalam tubuh yang dapat menyebabkan stroke. Temu putih mengandung minyak yang biasa diproses menjadi minyak untuk pembasmi nyamuk sehingga dapat mengurangi gigitan nyamuk berbahaya yang dapat menyebabkan malaria.

6. Temu Hitam (Curcuma aeruginosa)

Secara turun temurun, tumbuhan ini digunakan wanita untuk mengurangi rasa nyeri ketika menstruasi. Namun, sifat tumbuhan ini adalah analgesik, yang berarti dapat mengurangi rasa nyeri secara umum.

Temu hitam juga dapat menjadi pahlawan untuk mengobati flu, batuk, dan asma. Nama lain yang dikenal sebagai temu ireng, sejak dahulu sudah digunakan orangtua untuk meningkatkan nafsu makan anak. Tanaman asal Sumatra ini digunakan untuk mendetoksifikasi racun dalam tubuh serta melindungi saluran pencernaan seperti, maag, perut kembung, dan masuk angin.

 

3 dari 4 halaman

7. Lengkuas (Alpinia galanga)

Selain digunakan sebagai bumbu masak, lengkuas juga sangat baik untuk memelihara kesehatan tubuh. Dalam buku 100 Top Tanaman Indonesia, bagian utama yang dimanfaatkan dari lengkuas adalah rimpangnya. Rimpang ini mengandung minyak atsiri sekitar 1 persen dengan kandungan utama kamfer, sineol, dan asam metal sinamat.

Minyak atsirinya biasanya dimanfaatkan sebagai antimikroba dan antijamur. Masyarakat pedesaan menggunakan irisan lengkuas merah untuk mengobati panu dan kutu air. Sementara, air perasannya ditambah dengan madu, dapat digunakan untuk mengobati demam. Lengkuas merah yang ditumbuk dan dicampur tepung beras digunakan sebagai tapal pada perut pasca-bersalin.

Lengkuas bisa memelihara kesehatan otak karena zat anti-inflamasinya yang dapat menurunkan efek degenerasi otak dan Alzheimer yang biasa terjadi di usia senja. Lengkuas juga bisa membantu menjaga kesehatan mental karena dapat melawan depresi.

Zat antiradang yang terkandung di lengkuas juga dapat mengobati luka bakar ringan. Secara tradisional, biasanya lengkuas ditumbuk halus dan dioles langsung pada kulit yang terkena luka bakar ringan.

8. Gandarusa (Justicia gendarussa)

Tumbuhan ini biasanya digunakan pria Papua sebagai alat kontrasepsi alami. Dikutip dari klikdokter, gandarusa mengandung senyawa aktif gendarusin A dan gendarusin B, dipercaya dapat menghalangi terjadinya pembuahan.

Cara kerjanya adalah dengan menurunkan aktivitas enzim hyaluronidase pada kepala sel sperma. Enzim tersebut diperlukan agar sel sperma dapat menembus sel telur, sehingga pembuahan bisa terjadi.

Gandarusa juga dapat mencegah rematik, kanker, pembengkakan, melindungi tubuh dari bakteri, dan mengandung antioksidan. Gandarusa biasa digunakan untuk pengobatan luka benturan yang menghasilkan memar di kulit, nyeri tubuh seperti di pinggang sampai nyeri menstruasi.

4 dari 4 halaman

9. Johar (Cassia siamea)

Secara tradisional sudah digunakan untuk mengobati demam dan malaria. Daun tumbuhan ini biasanya dimanfaatkan bukan hanya untuk pengobatan manusia saja, tetapi juga bisa digunakan untuk merawat kesehatan ikan yang dibudidayakan dari bakteri jahat.

Tumbuhan johar juga bisa digunakan untuk mencegah diabetes yang dapat mengakibatkan kencing manis. Kadar zat flavonoid yang tinggi dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dari infeksi jamur dan antikanker.

Biasanya, masyarakat mengonsumsi johar dengan cara direbus dan diminum langsung, dengan mengonsumsi rebusan daun johar yang teratur, dapat meningkatkan kesehatan tubuh sejak zaman dahulu kala.

10. Jahe (Zingiber officinale)

Selain memberikan efek hangat dalam tubuh, jahe juga dapat mengurangi reaksi alergi karena memiliki zat anti-inflamasi yang dapat mengurangi peradangan dan pembengkakkan dalam tubuh. Jahe juga dikenal untuk menurunkan berat badan karena saat mengonsumsi jahe, biasanya tubuh akan merasa lebih kenyang.

Selain itu, jahe juga bisa mengobati nyeri saat menstruasi karena terkandung zat analgesik yang dapat mengurangi nyeri. Tumbuhan ini juga dapat digunakan untuk mencegah risiko penyakit jantung karena di dalamnya terkandung antioksidan, mineral, dan asam amino yang dapat melindungi jantung dan melancarkan sirkulasi darah dalam tubuh. (Priskilla Graceana)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.