Sukses

Studi: Orang yang Merasa Dirinya Tak Menarik Cenderung Tetap Pakai Masker di Era Pasca-Covid

Sebaliknya, orang yang menganggap dirinya menarik cenderung tidak memakai masker di era pasca-Covid.

Liputan6.com, Jakarta - Covid-19 belum sepenuhnya menghilang dan ada banyak pelonggaran terkait protokol kesehatan di berbagai wilayah di seluruh dunia. Meski begitu, tak sedikit orang yang tetap menggunakan masker ketika beraktivitas di luar rumah.

Dikutip dari Daily Mail, Selasa, 7 Februari 2023, terkait masker, orang yang menarik cenderung tidak terus memakai masker di era pasca-Covid, sebuah penelitian menunjukkan. Peneliti melakukan tiga kuesioner yang menanyakan orang-orang tentang daya tarik yang dirasakan sendiri dan niat memakai masker dalam berbagai skenario.

Mereka menyimpulkan bahwa orang Amerika muda dan paruh baya yang menganggap diri mereka menarik 'percaya bahwa mengenakan masker menghalangi kesempatan untuk memberikan kesan yang baik kepada orang lain'. Di sisi lain, orang yang tidak menganggap diri mereka menarik percaya pada 'kepercayaan daya tarik masker', bahwa masker benar-benar meningkatkan penampilan mereka.

Itu terjadi setelah analisis besar menemukan masker membuat 'sedikit atau tidak ada bedanya' dengan infeksi Covid atau tingkat kematian. Awalnya digunakan untuk perlindungan antivirus, masker telah menjadi salah satu simbol perang budaya yang sengit di AS.

Tidak pernah ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa masker efektif mencegah infeksi dalam skala besar, tetapi hal itu tidak menghentikan pejabat untuk mewajibkan pakai masker di seluruh negeri. Sekolah di negara bagian Demokrat menjadikan penutup wajah sebagai persyaratan masuk bagi siswa baru-baru ini bulan ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Temuan

Begitu pula dengan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) masih merekomendasikan orang Amerika untuk memakainya di tempat-tempat dengan tingkat penularan tinggi seperti transportasi umum. Lansia Amerika dan pasien dengan sistem kekebalan yang lemah juga dianjurkan untuk mengambil tindakan pencegahan seperti memakai masker.

Meski Presiden Joe Biden menyatakan pandemi Covid 'berakhir' akhir tahun lalu, sebanyak empat dari 10 orang Amerika masih memakai masker 'sesekali'. Peneliti dari Seoul National University di Korea Selatan ingin melihat apakah daya tarik yang dirasakan sendiri berperan dalam niat orang memakai masker.

Mereka melakukan tiga percobaan pada orang Amerika yang direkrut dari Amazon Mechanical Turk, sebuah situs crowdsourcing untuk bisnis. Usia rata-rata dalam semua penelitian adalah 33 tahun dan laki-laki terdiri sekitar 44 persen dari setiap populasi penelitian.

Temuan tim yang paling penting muncul dari studi ketiga mereka. Studi tiga melibatkan 442 orang, setengah dari mereka diberitahu bahwa mereka akan mengajak anjing berjalan-jalan dan setengah lainnya diberitahu bahwa mereka akan pergi ke wawancara kerja.

3 dari 4 halaman

Pertanyaan

Mereka ditanya 'Dalam skenario ini, apakah menurut Anda orang lain akan menganggap Anda lebih menarik dengan masker?'. Mereka juga ditanya, 'Seberapa besar keinginan Anda untuk membuat kesan pertama yang baik pada orang lain?'.

Orang-orang yang wawancara kerja lebih peduli tentang apakah mengenakan masker memengaruhi daya tarik wajah mereka. Untuk studi awal, peneliti melibatkan 244 orang.

Peserta menilai daya tarik wajah mereka sebelum diminta membayangkan skenario mereka diundang untuk wawancara kerja di perusahaan yang sangat mereka sukai. Mereka diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut, "Apakah menurut Anda pewawancara akan menganggap Anda lebih menarik dengan masker wajah?" dan "Jika memakai masker wajah adalah pilihan dalam sesi wawancara ini, apakah Anda akan memakai masker wajah selama wawancara perusahaan?".

Orang yang menganggap diri mereka sangat menarik cenderung tidak menjawab ya. Mereka juga cenderung mendukung keyakinan bahwa mengenakan masker meningkatkan penampilan mereka, yang semakin mengurangi niat memakai masker mereka dalam wawancara kerja.

4 dari 4 halaman

Kata Penulis

Dalam studi intervensi, 344 orang yang membayangkan diri mereka mewawancarai pekerjaan di perusahaan yang dihormati ditanya: 'Apakah menurut Anda pewawancara akan menganggap Anda lebih [dapat dipercaya/kompeten/menarik] dengan masker wajah?' Orang yang menjawab ya untuk pertanyaan tersebut lebih cenderung memakai masker saat wawancara.

Penulis penelitian menulis, 'Secara keseluruhan, kami memberikan temuan baru bahwa daya tarik yang dirasakan sendiri memiliki efek signifikan pada niat memakai masker melalui kepercayaan daya tarik masker pada pasca-pandemi COVID-19.'Temuan kami menunjukkan bahwa pemakaian topeng dapat berubah dari tindakan perlindungan diri selama pandemi COVID-19 menjadi taktik presentasi diri di era pasca pandemi.' Laporan tersebut dipublikasikan di Frontiers in Psychology.

Sementara, saat pandemi Covid-19 melanda dunia pada 2020 lalu, penggunaan masker diwajibkan di seluruh dunia. Tindakan ini menjadi salah satu pencegahan untuk transmisi Covid-19. Setelah hampir tiga tahun berlalu, pemakaian masker masih terus terlaksana, meski tak sedikit yang memilih untuk tak menggunakannya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.