Sukses

PPKM Dicabut, Aplikasi PeduliLindungi Tetap Dipakai di Destinasi Wisata dan Restoran?

Selain aplikasi PeduliLindungi, sertifikasi CHSE juga dibahas seiring pencabutan PPKM di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) resmi dicabut pekan lalu, dan ini disebut sebagai angin segar bagi wisatawan, menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno. Ia menyebut, keputusan itu "sangat berpengaruh pada psikologi (wisatawan), dengan anggapan bahwa COVID-19 di Indonesia terkendali."

"Pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) pun akan dikebut," ia menyebut dalam online weekly press briefing, Senin (2/1/2023).

Namun demikian, Sandi mengatakan, pihaknya tetap mendorong masyarakat untuk tetap mengutamakan kesehatan dan keselamatan dalam berkegiatan wisata. Salah satu implementasinya adalah tetap menggunakan aplikasi PeduliLindungi di sektor parekraf.

Ia berkata, "Barcode PeduliLindungi masih akan dipasang, (termasuk) di restoran dan hotel. Kami bahkan mengharapkan efektivitasnya meningkat, mengingat kewaspadaan tetap jadi perhatian demi menuju endemi."

"Saya berharap, perilaku yang sudah tertanam selama pandemi jangan sampai hilang (pindai kode QR di PeduliLindungi)," tuturnya. "Kami akan koordinasikan dengan Kemenkes dan seluruh stakeholders agar budaya baik dan bersih diteruskan. Sekarang sudah saatnya juga masyarakat ambil peran (dalam rangka pemulihan menuju endemi)."

Sandi juga mengimpau pelaku sektor parekraf untuk secara sukarela mengikuti sertifikasi Cleanliness atau kebersihan, Health atau kesehatan, Safety atau keamanan, dan Environment Sustainability atau kelestarian lingkungan (CHSE). "CHSE ini merupakan lesson learned dari pandemi," sebut Menparekraf.

Di samping itu, Sandi menyebut bahwa sertifikasi CHSE merupakan salah satu cara untuk mendorong tingkat kepercayaan masyarakat dalam berwisata. Sertifikat CHSE, kata Sandi, juga merupakan bagian dari standar emas dalam upaya wisata lebih berkualitas dan berkelanjutan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Catatan Liburan Nataru

Momen Natal dan Tahun Baru (Nataru), kata Menparekraf, memberi "hasil manis" pada upaya kebangkitan industri parekraf lokal. "Dilaporkan bahwa hotel-hotel di Bandung, Yogyakarta, Yogyakarta, Solo, dan Bali okupansinya sampai 100 persen selama Nataru," ia mengatakan.

Sementara, akomodasi di wilayah pesisir selatan dan utara Pulau Jawa mencatat 80--90 persen okupansi. Sandi menyebut, angka ini "tidak penuh" karena kekhawatiran akan cuaca ekstrem pada akhir tahun lalu.

Sementara jumlah pergerakan wisatawan secara menyeluruh masih dalam perhitungan, Sandi mengatakan bahwa tercatat ada 624.925 penumpang, dengan rata-rata 56.811 orang per hari di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali pada periode 19--29 Desember 2022.

"Ada 3.776 pergerakan pesawat (di Bandara I Gusti Ngurah Rai) dengan detail 2.265 penerbangan domestik dan 1.511 penerbangan internasional," papar Menparekraf.

Ia juga menyebut bahwa lima daerah tujuan terpopuler selama liburan Natal dan Tahun Baru adalah Jawa Tengah (8,7 juta penumpang), Jawa Timur (7,7 juta penumpang), Jawa Barat (6,5 juta penumpang), Jabodetabek (4,7 juta penumpang), dan Yogyakarta (3,6 juta penumpang). Sementara, kota/kabupaten yang jadi daerah tujuan terbanyak pergerakan adalah Yogyakarta (1,9 juta), Bandung (1,3 juta), Malang (1,19 juta), Kota Bandung (1,18 juta), dan Kabupaten Bogor (988,8 ribu).

3 dari 4 halaman

Sasar Wisman Tiongkok

Masih dalam upaya pemulihan sektor parekraf, Sandi menyebut, pihaknya akan menyasar wisatawan mancanegara (wisman) Tiongkok yang mulai boleh bepergian ke luar negeri pada Minggu, 8 Januari 2023. "Sebelum pandemi, wisman Tiongkok mencatat dua juta kedatangan (ke Indonesia), dan pada 2023, sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), target kunjungan wisman Tiongkok ke Indonesia adalah Rp253 ribu," kata Sandi.

Mengingat perbatasan Tiongkok dibuka di tengah lonjakan kasus COVID-19 di sana, izin kunjungan ke Indonesia dilakukan dengan "prinsip terbuka dan penuh kehati-hatian," kata Sandi. Namun, tidak seperti negara-negara lain, termasuk Jepang, Korea Selatan, Italia, Amerika Serikat (AS), Kanada, dan Australia, Indonesia tidak menetapkan aturan turis China wajib melampirkan hasil tes negatif COVID-19.

"Aturan pelancong internasional masuk ke Indonesia masih menggunakan Surat Edaran Satgas Nomor 25 Tahun 2022, yang mana tidak ada (pelampiran) tes PCR," tuturnya. "Tidak ada juga semacam travel warning. (Kami ingin) membangun narasi bahwa Indonesia menyambut wisman Tiongkok dengan terbuka."

4 dari 4 halaman

Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan

Namun demikian, Sandi menyambung, praktik ini dilakukan dengan "bingkai protokol kesehatan yang ketat." Ia berbagi, "Dari dalam negeri, kami terus menggalakkan CHSE."

"Kami juga memastikan (bahwa) destinasi tersertifikasi (CHSE). Vaksinasi pun akan digenjot, khususnya booster, supaya bisa menyambut wisman dari Tiongkok dengan baik," ia mengatakan. "Informasi dari Kemenkes, (tingkat) kekebalan kita sudah di atas 98 persen." 

Target pariwisata berkualitas dan berkelanjutan yang berfokus pada wisata alam dan budaya, peningkatan lama tinggal, dan kualitas belanja juga disebut Sandi akan didorong untuk dipatuhi, termasuk oleh agen perjalanan yang menargetkan wisman China. "Kami kejar (target kunjungan wisman Tiongkok tahun 2023), namun tetap dengan kewaspadaan," katanya.

Meningkatnya jumlah penerbangan dari China, kata Sandi, diharapkan bisa dimulai dari tiga titik inbound, yakni  Guangzhou, Shanghai, dan Beijing. "Sudah ada beberapa permintaan dari maskapai internasional sambil menunggu kesiapan Garuda Indonesia menyediakan penerbangan direct," sebut Menparekraf.

Sandi menyambung, pihaknya juga berharap Lion Air Group bisa mengisi permintaan penerbangan langsung dari China. Ia menyebut, beberapa maskapai internasional yang sudah meminta izin penerbangan ke Indonesia dari China adalah Air China, China Eastern, dan China Soutern.

"Seiring waktu akan ditingkatkan jumlah penerbangannya, dengan perkiraan pemenuhan target kunjungan mulai terlihat di kuartal pertama tahun 2023," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.