Sukses

40 Juta Wisatawan Siap Rayakan Nataru, Kemenparekraf Tegaskan Tak Ada Pembatasan Acara

Sandiaga Uno mengatakan menggelar berbagai acara termasuk konser musik tetap dibolehkan saat libur Nataru (Natal dan Tahun Baru).

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memastikan kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif akan berlangsung aman, nyaman, dan menyenangkan. Pasalnya, akan ada sekitar 40 juta wisatawan yang akan merayakan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Indonesia.

"Mengenai pelaksanaan Nataru ini bergeser. Kalau tahun lalu fokusnya adalah kesiapan tentang kesehatan, kali ini juga masih dalam konsep CHSE tapi fokusnya terhadap keselamatan dan keamanan," ucap Sandiaga Uno dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar secara luring dan daring di Jakarta, Senin, 19 Desember 2022.

"Fasilitas pariwisata maupun destinasi wisata sentra ekonomi kreatif harus memastikan keselamatan dan keamanan agar para wisatawan yang diprediksi angka 40 juta lebih bisa melakukan kegiatan wisata dengan aman, nyaman dan tentu menyenangkan," tuturnya. Mengenai penyelenggaraan event, Sandiaga mengatakan hal itu tetap diperbolehkan termasuk menggelar konser musik.

Menurutnya event seperti itu mampu menggerakkan ekonomi, membuka peluang usaha dan lapangan kerja di musim libur Nataru. Dia menekankan, jika ada konser musik atau event lainnya, penyelenggara harus tetap pastikan adanya crowd control, early warning system dan evacuation plan yang disosialisasikan dan dimantapkan prosedurnya.

Kemenparekraf juga menjamin privasi masyarakat dan wisatawan mancanegara tetap terlindungi setelah Undang-undang Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) yang baru disahkan. Dengan demikian wisatawan tidak perlu khawatir dengan disahkannya UU KUHP yang dinilai dapat berdampak pada sektor pariwisata.

"Kita sudah melakukan Rakor (Rapat koordinasi) bersama pak Kapolri di minggu lalu. Kita juga akan pastikan bahwa setiap Kepala Dinas Pariwisata dan Satpol PP dan aparat setempat akan memastikan keamanan dan kenyamanan dari para pelaku wisata," kata pria yang akrab disapa Sandi ini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Momen Berlibur

Liburan Nataru juga menjadi momen bagi wisatawan untuk berlibur. Taman Nasional Komodo bisa menjadi salah satu destinasi pilihan untuk dikunjungi. Sandi mengatakan, menjelang libur Nataru, dia akan mengoptimalkan kunjungan ke kawasan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai salah satu destinasi super prioritas (DSP).

"Kondisi di Labuan Bajo saat terkini, tentunya kunjungan wisatawan kita ingin optimalkan di masa Nataru dan kita menjamin tidak ada kenaikan tarif. Tentunya, keamanan serta kenyamanan bagi wisatawan akan kita utamakan," ujar Sandiaga Uno.

Ia menambahkan, hingga saat ini menurut data dari Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) wisatawan yang datang ke kawasan destinasi tersebut per November 2022 mencapai 155.712 kunjungan. "Jumlahnya ini naik cukup signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kita akan terus berupaya menaikkan kunjungan wisatawan Labuan Bajo. Dan dari 2022 ini kita berharap pembangunan yang sudah tuntas area terbuka untuk umum," harapnya.

Menurut Sandi, pihaknya akan melengkapi pembangunan tersebut dengan penyelenggaraan event berskala nasional dan internasional serta membranding Labuan Bajo sebagai destinasi MICE. 

3 dari 4 halaman

Tren Wisata 2023

Sementara itu, Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina mengatakan, Labuan Bajo saat ini tengah mempersiapkan penyambutan Natal dan Tahun Baru. "Saat ini memang kita lihat teman-teman pelaku pariwisata sudah mendapatkan pesanan untuk kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo," ucapnya.

Shana juga mengklaim, saat ini demand di Taman Nasional Komodo sudah mulai tinggi. Di akhir tahun 2022 ini juga akan dilaksanakan konser di kawasan tersebut, sehingga bisa lebih banyak lagi mengundang wisatawan untuk datang.

Beberapa waktu lalu,Sandi mengatakan ada sejumlah tren wisata yang terjadi di masa pandemi saat masih banyak terjadi pembatasan Di saat pandemi sudah mulai mereda dan peraturan sudah lebih longgar, tren wisata 2023 diyakini bakal berubah lagi.

"Berdasarkan data yang kita punya dan pelajari ada sejumlah tren baru saat pandemi lalu, seperti minat staycation yang semakin meningkat dan diminati," terang Sandiaga dalam Webinar Nasional tiket.com bertajuk New Paradigm of Indonesia Tourism Industry Trend 2023, Selasa, 13 Desember 2022.

Sementara untuk Tren Wisata 2023, menurut Kemenparekraf dan Expedia 2022 adalah sebagai berikut:

4 dari 4 halaman

1. Wellness Retreats

Perjalanan wisata akan ditujukan untuk membawa kesehatan pikiran tubuh dan jiwa pada 2023. Wisatawan akan mencari aktivitas mencari kedamaian dan kesenangan termasuk cara-cara yang kurang konvensional untuk merasakan kebahagiaan.

"Seperti yang sedang kita kembangkan saat ini, wellness tourism bakal semakin diminati, karena banyak orang berwisata ingin merasa bugar dan sehat baik sebelum, selama maupun pulang dari berwisata atau liburan," terang pria yang akrab disapa Sandi ini

2. Cultural Experiences

Semakin banyak wisatawan yang ingin merasakan budaya baru dalam perjalanan mereka. Mereka ingin merasakan budaya makanan dan bahasa baru, dan bepergian ke tempat yang underrated.

"Wisatawan bisa saja kembali ke daerah atau kota yang pernah mereka kunjungi, tapi mereka akan lebih mencari tempat-tempat yang menarik tapi belum terlalu populer, istilahnya hidden gem, bakal lebih diminati," ucap Sandi.

3. Off-grid travel

Banyak wisatawan ingin terhubung kembali dengan alam. Diperkirakan sebanyak 60 persen wisatawan berkeinginan untuk berwisata secara unplugged (tidak terkoneksi dengan gawai), lalu berkemah, ekowisata dan glamping akan tetap populer.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.