Sukses

Garis Poetih, Gandeng Tangan Memajukan Karya Desainer dan Brand Fesyen Lokal

Garis Poetih, yang diinisiasi Ivan Gunawan, merupakan parade fesyen yang akan diselenggarakan pada Februari 2023 mendatang.

Liputan6.com, Jakarta - Karya brand fesyen lokal makin menjamur, dengan beberapa di antara mereka bahkan sudah mendunia. Melihat itu, Ivan Gunawan berniat mengajak semua fashion brand lokal untuk tumbuh lebih besar dengan bekerja sama lewat gelaran Garis Poetih.

Garis Poetih merupakan parade fesyen yang akan diselenggarakan pada Februari 2023 mendatang, mendekati momen Ramadan. Ivan disebut ingin memberi kesempatan bagi para desainer dan pemilik brand fesyen lokal untuk bisa menggelar fashion show dengan konsep bisnis yang menguntungkan.

Adanya ide ini berawal dari kebingungan para desainer untuk menggelar sebuah pergelaran busana. Mereka dinilai tidak tahu harus mulai dari mana, terlebih bagi desainer muda yang baru terjun ke industri mode. 

Garis Poetih akan jadi acara tahunan dan setiap tahunnya akan bergantian mempromosikan berbagai perancang mode Indonesia. Juga, koleksi yang disorot diharapkan bisa jadi sumber inspirasi bagi pembeli dan pasar global. 

"Di sini ada juga suatu platform yang disediakan, selain untukshow, kita juga bisa bertransaksi dengan buyer baru. (Kami) ingin mengajak teman-teman desainer di Indonesia yang punya potensi besar untuk memajukan produk lokal lewat event seperti ini," ujar Linda Anggrea, founder Benang Jarum. 

Rencananya, acara ini akan digelar selama tiga hari pada Februari 2023. Terdapat 12 slot fashion show, dengan rincian empat show per hari, yang akan dilaksanakan di Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Edisi Pertama

Gelaran perdana Garis Poetih akan mengangkat tema "Fashion & Trade." Masing-masing pemilik brand fesyen akan memperkenalkan koleksinya menggguanakan format "Grow Together."

Dengan begitu, mereka diklaim bisa mendapatkan reseller baru, sementara reseller bisa mendapatkan koleksi eksklusif dari pemilik brand. Ivan pun menggagas model bisnis yang unik.

Ia bermaksud menempatkan barang-barang fesyen yang siap dipesan, tepat setelah pertunjukan runway selesai. Nantinya, ada pula instalasi untuk masing-masing jenama fesyen yang akan hadir. 

Penonton yang ingin melihat koleksi tinggal memindai kode QR yang terhubung langsung ke situs web para brand, media sosial, ,maupun e-catalog. Cara ini dinilai meningkatkan efisiensi dan mengedukasi pasar tentang pentingnya pre-order untuk ekonomi yang lebih berkelanjutan.

Selain itu, ada pula pameran "Fashion & Trade Grow Together," serta talkshow yang akan diselenggarakan pada 15, 16, dan 17 Februari 2023.

3 dari 4 halaman

Syarat Kurasi Garis Poetih

Ivan menyebut bahwa acara ini hanya boleh diikuti desainer yang sudah memiliki DNA brand sendiri, sehingga produk fesyen yang ditampilkan akan berbeda dari segi harga, pasar, dan model koleksi.  "Karena masing-masing brand punya segmennya sendiri," sebutnya. 

Hal ini juga dinilai memengaruhi cross market. Adanya perbedaan target pasar, pelanggan para brand fesyen lokal ini dinilai tidak akan tertukar karena masing-masingnya memiliki segmen tersendiri.  

Selain itu, pihaknya juga akan mengurasi UMKM binaan JNE. Disebutkan bahwa selain dipercaya sebagai layanan ekspedisi, JNE juga membina usaha UMKM, salah satunya dalam bidang fesyen.

"Mulai minggu depan, saya akan mengkurasi UMKM yang dibina JNE dan akan dipilih tiga UMKM yang memang membuat atau memiliki brand busana muslim," ia mengatakan.

Nantinya, koleksi UMKM terkurasi akan ditampilkan pada fashion show Garis Poetih di Februari 2023 mendatang. Itu diharapkan bisa membantu menumbuhkan brand UMKM tersebut, membuat kesadaran akan eksistensi mereknya meningkat. 

4 dari 4 halaman

Pembeli Lokal dan Internasional

Dengan model bisnis yang akan diterapkan, Ivan juga ingin memperkenalkan produk lokal ke pasar internasional. Karena itu, ia menggandeng The Bespoke Fashion (TBF), konsultan fesyen untuk membantu mendatangkan dan mengurasi pelanggan dari luar negeri.

"Sebenarnya banyak buyer internasional di luar sana. Cuma kan kita mau yang benar-benar terpercaya dan pastinya akan menguntungkan para fashion designer dan klien yang terlibat," ujar Ratu Ashila, perwakilan dari Fashion Consultant TBF. 

Ia juga mengungkap bahwa alasan mendatangkan pelanggan dari luar negeri adalah guna meningkatkan produk Indonesia sendiri yang tidak kalah bagus dan dinilai sudah siap bersaing dengan produk internasional, terutama dalam koleksi busana Muslim. 

Dalam gelaran acara ini, mereka akan mengundang sejumlah pembeli internasional dari Malaysia, Dubai, Qatar, dan Brunnei Darussalam. 

"Saya lewat TBF juga harus punya hitam di atas putih bahwa mereka yang ingin datang (adalah) mereka yang sudah biasa membeli dan punya ketertarikan terhadap apa yang ingin kita presentasikan," ujar Ivan. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.