Sukses

Wisatawan Indonesia Bisa Kunjungi Korea Selatan Bebas Visa, tapi...

Jumlah wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Korea Selatan pada periode Juni-- Agustus 2022 mencapai 27 ribu orang.

Liputan6.com, Jakarta - Korea Selatan kembali mengundang wisatawan Indonesia untuk berkunjung ke Negeri Ginseng. Untuk itu, mereka menggelar acara Korea Hybrid Travel Fair pertama selama masa pandemi di atrium Mal Senayan City pada Kamis sampai Minggu, 20--23 Oktober 2022.

"Korea secara bertahap telah mempermudah kebijakan masuk wisatawan asing sejak membuka pintu masuk wisatawan asing per 1 Juni 2022," kata Direktur Korea Tourism Organization (KTO) Yang Su Bae dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis, 20 Oktober 2022.

Novi Nursyahbani, PR and Media Executive KTO Jakarta Office, menerangkan Indonesia merupakan salah satu negara penyumbang kunjungan turis mancanegara terbesar. Pada periode Juni--Agustus 2022 saja, jumlah wisatawan Indonesia yang berlibur ke Korsel mencapai 27 ribu orang, dengan masa tinggal rata-rata seminggu.

Salah satu pemicu peningkatan kunjungan turis asing itu adalah pelonggaran aturan mobilitas terkait pengendalian Covid-19. "Kebijakan karantina sudah ditiadakan sejak 1 Juni 2022," kata Novi.

Menyusul pada 1 Oktober 2022, kewajiban tes PCR dan antigen pada saat keberangkatan dan kedatangan juga sudah dihapuskan. Novi menyebut Korea pun tidak lagi menerapkan kewajiban vaksin Covid-19 kepada wisatawan asalkan tidak menunjukkan gejala apapun.

"Pemerintah di sana juga sudah membebaskan warga untuk tidak memakai masker bila berada di ruang terbuka. Tapi, warga di sana masih banyak yang memakainya," ia menambahkan.

Bagi wisatawan Indonesia yang hendak berkunjung, diwajibkan untuk mengurus visa kunjungan. Biayanya beragam tergantung jenis dan durasinya, yang termurah sekitar Rp800 ribuan untuk visa yang berlaku selama 90 hari. Turis Indonesia juga bisa bebas visa mengunjungi Korea Selatan, tapi itu terbatas hanya untuk kunjungan ke Pulau Jeju.

"Jadi, wisatawan tidak boleh ke semenanjungnya. Hanya di Jeju, dengan penerbangan langsung Jakarta - Jeju," ujar Novi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Aturan Visa

Bagi turis tanpa visa yang sudah tiba di Jeju, tidak bisa langsung menyeberang ke daratan Korea begitu saja. Wisatawan Indonesia harus kembali dulu ke negara asal untuk mengurus visa, sebelum berkunjung ke wilayah Semenanjung Korea.

Novi menerangkan pengajuan visa dilakukan melalui Korea Visa Application Center yang terletak di Lotte Shopping Avenue. Wisatawan diminta untuk melengkapi seluruh berkas yang diperlukan, di antaranya salinan paspor, kartu keluarga, surat keterangan kerja/pelajar, pas foto, dan rekening koran. 

Wisatawan juga diminta untuk mengisi form pengajuan visa. "Tidak lengkap salah satu penyebab tidak diterimanya visa," ujarnya.

Novi juga mengingatkan bahwa rekening koran diperlukan sebagai jaminan bahwa yang bersangkutan tidak akan menjadi imigran ilegal selama berkunjung ke Korea Selatan. "Data di rekening Korea bisa memberi tahu apakah wisatawan itu bisa mencukupi biaya tinggal di sana," ucapnya.

Tak seperti pengajuan visa Schengen atau Amerika Serikat, proses pengajuan visa Korea Selatan tidak akan melalui proses wawancara. Jadi, kurasi sepenuhnya bergantung pada kelengkapan administratif.

3 dari 4 halaman

Selain Seoul

Dalam kesempatan itu, Novi berharap wisatawan Indonesia tidak hanya mengunjungi Seoul selama berwisata di Korea Selatan. Negara itu menawarkan beragam paket atraksi menarik yang berada di luar ibu kota, salah satunya wisata alam yang ada di Gangwon-do.

"Gangwon-do itu paling banyak festival atau tempat wisata untuk didatangi," ujarnya.

Dikutip dari buku panduan, lebih dari 80 persen wilayah di Provinsi Gangwon-do terdiri dari pegunungan. Dua gunung, yakni Seoraksan dan Odaesan, menawarkan pendakian menantang mengingat lerengnya curam. Ada pula wilayah Pyeongchang yang menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2018 yang memiliki banyak resor ski.

Lokasi lain yang direkomendasikan adalah Busan. Selain kawasan pelabuhan, provinsi itu baru saja menjadi lokasi konser BTS terakhir sebelum mereka hiatus hingga 2025. 

Tetapi untuk pelancong muslim, destinasi di atas masih terbatas penyediaan makanan halal. Sejauh ini, restoran halal paling banyak dibuka di kawasan Itaewon, Seoul. Bagi turis asing yang akan datang ke Korea, diminta untuk mengunduh aplikasi QCode, semacam PeduliLindungi ala Korea, untuk mengunggah informasi yang diperlukan.

4 dari 4 halaman

Naik 3 Kali Lipat

Sementara itu, Stevens Hendrajaya, Head of Corporate Partnerships, Traveloka, menyebut minat wisatawan Indonesia berkunjung ke Korea menunjukkan peningkatan lewat angka pemesanan yang meningkat tiga kali lipat sepanjang Juni--Oktober 2022, dibandingkan periode Januari--Mei 2022. Selain Seoul, dua destinasi lain yang jadi favorit wisatawan Indonesia adalah Pulai Nami dan Pulau Jeju.

"Melihat dari pemesanan hotel dan experience yang kita punya juga, itu mencerminkan bahwa konsumen yang mem-booking ke Korea, sudah menunggu-nunggu waktu yang tepat," ujarnya.

Untuk itu, pihaknya memfasilitasi para calon wisatawan dengan berbagai promo di ajang Korea Hybrid Travel Fair 2022. Tersedia tiket penerbangan dengan harga mulai Rp6,1 juta pulang pergi dan berkesempatan mendapat diskon hingga Rp700 ribu untuk tiket pesawat, dan Rp250 ribu untuk akomodasi.

Selain itu, pameran menghadirkan instalasi seni dengan berbagai gimmick tersedia, seperti  Labirin, Autumn Interactive Wall, dan K- Drama Corner. Labirin dan Autumn Interactive Wall merupakan tempat bagi para pengunjung untuk melakukan challenge yang ada di dalamnya agar bisa mendapatkan voucher yang nantinya bisa ditukarkan. 

Bagi penggemar K-Drama, pengunjung dapat mengunjungi K-Drama Corner yang memberikan pengalaman perjalanan secara digital untuk menelusuri sejumlah lokasi yang ada di dalam beberapa K-Drama, yakni Hometown Cha Cha Cha, Vincenzo, dan Secret Royal Inspector & Joy. Ada pula kuis-kuis yang tak kalah menarik dapat diikuti oleh pengunjung.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.