Sukses

Hari Kesehatan Mental Sedunia, Simak 6 Cara Menjaga Kesehatan Mental Menurut WHO

Situasi pandemi semakin menyadarkan banyak orang pentingnya kesehatan mental.

Liputan6.com, Jakarta - Hari Kesehatan Mental Sedunia diperingati setiap 10 Oktober, yang tahun ini jatuh pada hari ini. Peringatan ini, menurut PBB, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang kesehatan mental di seluruh dunia dan untuk memobilisasi upaya untuk mendukung mereka yang mengalami kesehatan jiwa atau mental.

Melansir situs Kementerian Kesehatan Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Minggu, 9 Oktober 2022, kesehatan mental yang baik adalah kondisi ketika batin kita berada dalam keadaan tentram dan tenang. Situasi itu memungkinkan kita untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain di sekitar.

Dapat dikatakan seseorang yang bermental sehat dapat menggunakan kemampuan atau potensi dirinya secara maksimal adalam menghadapi tantangan hidup. Selain itu dapat menjalin hubungan positif dengan orang lain.

Sebaliknya, orang yang kesehatan mentalnya terganggu akan mengalami gangguan suasana hati, kemampuan berpikir, serta kendali emosi yang pada akhirnya bisa mengarah pada perilaku buruk. Penyakit mental juga tidak hanya dapat merusak interaksi atau hubungan dengan orang lain sehari-hari, tapi juga dapat menurunkan prestasi di sekolah atau pun produktivitas kerja.

Kesehatan mental penting karena dapat membantu kita untuk mengatasi tekanan hidup, sehat jasmani, memiliki hubungan yang baik, bekerja secara produktif, dan menyadari potensi diri. Selain itu, kesehatan mental juga penting karena dapat memengaruhi kesehatan fisik. Misalnya, gangguan mental dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan fisik seperti stroke, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung.

Ada banyak faktor yang dapat memengaruhi kesehatan mental, seperti dilansir dari Medlineplus.gov, faktor biologis seperti gen atau kimia otak memiliki pengaruh terhadap kesehatan mental seseorang. Kemudian, pengalaman hidup seperti trauma atau pelecehan, riwayat keluarga dengan masalah kesehatan mental, gaya hidup seperti diet dan aktivitas fisik. Untuk itu, WHO membagikan panduan bagaimana menjaga kesehatan mental sehari-hari.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Bicaralah dengan Seseorang yang Kamu Percaya

Berbicara dengan seseorang yang kamu percayai, baik itu teman, anggota keluarga, atau kolega dikatakan dapat membantu. Kamu mungkin merasa lebih baik jika dapat secara terbuka berbagi apa yang kamu alami dengan seseorang yang peduli tentang dirimu.

Jika tinggal di daerah dengan interaksi tatap muka terbatas, Anda bisa memanfaatkan teknologi untuk tetap terhubungan dengan orang yang dicintai. Hal itu dapat dilakukan melalui panggilan video, panggilan telepon, atau aplikasi chatting.

2. Menjaga Kesehatan Fisik

Menjaga kesehatan fisik dapat membantu meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan kamu. Aktiflah setidaknya selama 30 menit setiap hari, baik itu berlari, berjalan, yoga, menari, bersepeda, atau bahkan berkebun. Anda bisa melakukan hal-hal tersebut sambil memutar musik yang kamu sukai agar lebih senang menjalaninya.

Makan makanan yang seimbang dan sehat dan usahakan untuk tidak menunda makan agar tidak mudah terserang penyakit. Kemudian, pastikan untuk mendapatkan tidur yang cukup. Bagaimana pun, pola hidup berpengaruh terhadap kesehatan mental.

3 dari 4 halaman

3. Lakukan Aktivitas yang Disukai

Cobalah untuk terus melakukan kegiatan yang menurut kamu bermakna dan menyenangkan, seperti memasak untuk diri sendiri atau orang yang kamu cintai, bermain dengan hewan peliharaan, berjalan-jalan di taman, membaca buku, atau menonton film dan serial TV. Memiliki rutinitas yang teratur dengan aktivitas yang membuat kamu merasa bahagia akan membantu kamu menjaga kesehatan mental. Jadi, cobalah untuk melakukan hal-hal yang kamu sukai itu.

4. Jauhi Zat Berbahaya

Hindari penggunaan zat berbahaya seperti obat-obatan, kava, alkohol, atau tembakau untuk mengatasi tekanan mental yang Anda rasakan. Meskipun ini mungkin tampak membantu kamu merasa lebih baik, tetapi efeknya hanya jangka pendek. Berbagai zat berbahaya itu justru akan membuat Anda merasa lebih buruk dalam jangka panjang.

Zat-zat ini tidak hanya akan membahayakan dirimu, tetapi juga dapat menempatkan orang-orang di sekitar Anda pada risiko penyakit atau cedera, bahkan berurusan dengan hukum. Bila benar menyayangi diri dan orang sekitar, Anda pasti bisa menghindari penggunaan zat berbahaya ini.

4 dari 4 halaman

5. Luangkan Waktu 2 Menit

Stres bisa semakin membebani pikiran dan membuat fokus jadi hilang. Untuk itu, bantu bebaskan dirimu dari pikiran yang terus berputar-putar dengan menghubungkan kembali diri kamu dengan posisi kamu saat ini. Cukup tarik napas dalam-dalam tiga kali, rasakan kaki kamu menginjak lantai, fokus pada dunia di sekitamu dan tanyakan pada diri sendiri,

- Apa lima hal yang bisa saya lihat?

- Apa empat hal yang dapat saya dengar?

- Hirup udara dan apa yang bisa saya cium?

- Bagaimana rasanya menyentuh lutut saya atau sesuatu yang lain yang bisa saya jangkau?

6. Cari Bantuan Profesional

Jika merasa tidak dapat mengatasi stres yang kamu hadapi, carilah bantuan profesional dengan menghubungi saluran bantuan kesehatan mental setempat atau hubungi konselor atau dokter. Ingatlah bahwa Anda tidak sendirian, dan ada hal-hal yang dapat dilakukan untuk mendukung kesejahteraan emosional kamu.

Meskipun Anda merasa di satu hari yang kamu jalani sangat berat, yakinkan kalau itu tantangan dan kamu dapat melaluinya. Ada hari-hari lain yang jauh lebih baik dan telah menunggumu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.