Sukses

Ratusan Anjing Mati di Penampungan Hewan Ukraina yang Terdampak Invasi Rusia

Ratusan anjing yang mati di penampungan hewan Ukraina itu bukan akibat dibom Rusia.

Liputan6.com, Jakarta - Ratusan anjing dilaporkan mati di penampungan hewan Ukraina setelah ditinggalkan tanpa perawatan menyusul invasi Rusia ke negara tersebut. Menurut organisasi hak hewan yang berbasis di Ukraina, UAnimals, 485 anjing tercatat ditelantarkan dan ditinggalkan dalam kandang yang terkunci di sebuah penampungan hewan di Borodyanka, Ukraina.

Kelompok itu menyebut anjing-anjing itu ditinggalkan tanpa makanan maupun air selama berminggu-minggu. Sukarelawan baru menemukan mereka pada 1 April 2022 setelah pasukan Rusia meninggalkan area itu.

Dari jumlah tercatat, 150 anjing di antaranya dilaporkan mati. UAnimals kemudian membagikan kabar tersebut di media sosial.

Sukarelawan yang terlibat dalam upaya penyelamatan mengatakan bahwa anjing yang tersisa kini dalam kondisi kritis. Hewan-hewan itu pun dibawa ke dokter hewan setempat. Namun, beberapa dari mereka mati dalam perjalanan untuk mendapatkan perawatan.

"Beberapa hari lalu, kami dikejutkan dengan berita mengerikan, lebih dari 300 anjing terbunuh di Penampungan Hewan Borodyanka. Hewan-hewan itu tidak mati karena dibom. Mereka mati secara menyedihkan tanpa air dan makanan, terkunci di kandangnya," demikian pernyataan UAnimals, dikutip dari People, Rabu (6/4/2022).

Kelompok itu lalu mengontak polisi untuk menjerat pemilik penampungan itu dengan tuduhan penyiksaan hewan. "Kita harus meminta pertanggungjawaban semua orang yang bungkam dan berkontribusi pada tragedi itu," imbuh mereka.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Kesulitan Pakan

Tak hanya manusia, hewan-hewan di Ukraina juga menghadapi kesulitan. Melansir rilis Humane Society International (HSI), penampungan hewan, klinik hewan, dan pemilik hewan peliharaan di Ukraina kesulitan mencari pakan dan kebutuhan medis untuk menjaga hewan mereka tetap sehat.

Palang Merah Rumania dan Humane Society International (HSI) telah bekerja bersama untuk menyediakan kebutuhan hewan bagi Ukraina. Mereka menambahkan persediaan penyelamat hidup untuk hewan ke dalam daftar bantuan kemanusiaan yang didistribusikan ke Ukraina.

Sedangkan, HSI telah menyumbangkan lebih dari satu ton makanan hewan ke Palang Merah Rumania untuk membantu upaya ini. Menurut HSI, ini adalah pertama kalinya Palang Merah Rumania memasukkan bantuan untuk hewan peliharaan dalam daftar.

"Dalam situasi seperti ini, kita tahu tidak hanya manusia tetapi juga hewan membutuhkan bantuan. Kami bahagia dan merasa terhormat memiliki HSI di sisi kami, memastikan lebih banyak makanan hewan yang dibutuhkan untuk dikirimkan ke Ukraina," kata Direktur Eksekutif Palang Merah Rumania di Sibiu, Raluca Morar, dalam sebuah pernyataan.

3 dari 5 halaman

Tragedi

Morar mengatakan satu ton pertama makanan hewan kering telah sampai di titik pemuatan di Sibiu dan akan didistribusikan ke Ukraina dalam beberapa hari ke depan. Hal itu merupakan bentuk dukungan kesejahteraan hewan.

Sementara, Direktur HSI Rumania, Andreea Roseti mengatakan akan ada tambahan bantuan lagi untuk pakan hewan. Ia menyebut banyak anjing dan kucing peliharaan kini berkeliaran di jalanan, terpisah dari keluarga pemiliknya. "Mereka bingung, trauma, dan membutuhkan bantuan," kata dia.

Ia menambahkan bahwa dampak perang tidak berbeda dirasakan oleh manusia maupun hewan. "Bersama Palang Merah, kami akan mendapatkan bantuan untuk mereka di Ukraina yang putus asa mencari bantuan untuk membuat hewan peliharaan mereka tetap hidup di masa krisis," ucapnya.

4 dari 5 halaman

Tuduhan Kejahatan Perang

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh militer Rusia melakukan kejahatan terburuk sejak Perang Dunia Kedua. Dilansir dari laman Channel News Asia, Rabu (6/4/2022), ia mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa warga sipil telah dibunuh dan tank Rusia telah menghancurkan orang "untuk kesenangan".

Dia menyerukan mereka yang bertanggung jawab untuk diadili sebagai Nazi di Nuremberg. Setelah pidatonya melalui tautan video ke Dewan Keamanan, Zelensky menunjukkan video grafis gambar orang Ukraina yang tewas, beberapa terbakar dan cacat. Gambar mengerikan jasad tergeletak di jalan di kota-kota seperti Bucha telah menimbulkan kecaman di seluruh dunia.

"Militer Rusia mencari dan dengan sengaja membunuh siapa saja yang mengabdi pada negara kami," katanya. "Mereka membunuh seluruh keluarga, orang dewasa dan anak-anak, dan mereka mencoba membakar jasad-jasad itu." (Natalia Adinda)

5 dari 5 halaman

Syarat Putin Setop Perang di Ukraina

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.