Sukses

Influencer Ukraina Marianna Vishegirskaya Melahirkan di Bangsal Rumah Sakit Ukraina

Sempat dituding buat pemotretan palsu saat sedang hamil, influencer Ukraina itu akhirnya melahirkan.

Liputan6.com, Jakarta - Influencer Marianna Vishegirskaya melahirkan bayi perempuan di bangsal rumah sakit di Ukraina di tengah serangan udara Rusia. Ia sebelumnya dituding memalsukan potret cederanya untuk pemotretan di fasilitas medis yang hancul di Mariupol di Ukraina oleh pejabat Rusia.

Dikutip dari People, Mariana Vishegirskaya terlihat dalam gambar baru beristirahat di rumah sakit dengan putrinya Veronika, menurut Associated Press. Di salah satu foto, suaminya, Yuri, berada di sisinya dan menggendong bayi mereka yang baru lahir.

Vishegirskaya dikabarkan adalah seorang beauty blogger dan influencer yang akun Instagramnya memiliki lebih dari 75.000 pengikut. Kedutaan Rusia di Inggris telah menuduh di Twitter tanpa bukti bahwa wanita yang difoto dengan darah di wajahnya meninggalkan bangsal bersalin adalah aktor krisis yang memalsukan luka-lukanya, Insider melaporkan.

Kedutaan dilaporkan mengklaim dalam serangkaian tweet yang telah dihapus bahwa fasilitas medis itu "lama tidak beroperasi". Namun, tempat itu digunakan oleh batalion militer Ukraina "neo-Nazi" yang sebelumnya telah dikosongkan.

Salah satu tweet mengatakan wanita itu, yang mereka beri nama sebagai Marianna Podgurskaya, menggunakan "makeup yang sangat realistis". Hal itu agar ia terlihat seperti terluka di dalam foto.

Platform media sosial itu akhirnya menghapus tweet karena melanggar kebijakan perilaku kasarnya, yang mencakup "menolak peristiwa korban massal yang terjadi," menurut Insider. "Ini mungkin termasuk referensi ke peristiwa seperti 'hoax' atau klaim bahwa korban atau penyintas adalah palsu atau 'aktor'," kata kebijakan tersebut.

Perempuan Ukraina itu tampak sedang hamil di beberapa postingan di akun Instagram-nya, yang juga dilaporkan telah dihujani komentar keji dalam bahasa Rusia yang menuduhnya berpartisipasi dalam "pemotretan palsu".

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Kerusakan Kolosal

Dewan kota berkata, serangan pada Rabu, 9 Maret 2022 di Mariupol yang terkepung, di mana penduduk menguburkan orang mati mereka di kuburan massal di pinggiran kota. Serangan itu menyebabkan kerusakan "kolosal".

"Serangan terhadap perawatan kesehatan melanggar hukum internasional dan membahayakan nyawa," kata Organisasi Kesehatan Dunia dalam sebuah tweet. "Petugas kesehatan, rumah sakit, dan ambulans seharusnya TIDAK PERNAH menjadi target.

Serangan Rusia ke Ukraina berlanjut setelah pasukan mereka melancarkan invasi besar-besaran pada 24 Februari — konflik darat besar pertama di Eropa dalam beberapa dekade.

3 dari 5 halaman

1.000 Warga Sipil Tewas

Rincian pertempuran berubah dari hari ke hari, tetapi lebih dari 1.000 warga sipil dilaporkan tewas atau terluka, termasuk anak-anak. Lebih dari 2 juta orang Ukraina juga telah melarikan diri, kata PBB.

"Anda tidak tahu harus pergi ke mana, lari ke mana, siapa yang harus Anda hubungi. Ini hanya kepanikan," Liliya Marynchak, seorang guru berusia 45 tahun di Ivano-Frankivsk, Ukraina. Ia mengatakan kepada People tentang kotanya dibom oleh Rusia.

Invasi, yang diperintahkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, telah menuai kecaman di seluruh dunia dan sanksi ekonomi yang semakin berat terhadap Rusia.

 

4 dari 5 halaman

Janji Bantuan

Dengan pasukan NATO berkumpul di wilayah sekitar Ukraina, berbagai negara juga telah menjanjikan bantuan atau dukungan militer untuk perlawanan. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyerukan pembicaraan damai - sejauh ini tidak berhasil - sambil mendesak negaranya untuk melawan.

Putin menegaskan Ukraina memiliki hubungan bersejarah dengan Rusia dan dia bertindak demi kepentingan keamanan terbaik negaranya. Zelenskyy bersumpah untuk tidak membungkuk.

"Tidak ada yang akan menghancurkan kami, kami kuat, kami orang Ukraina," katanya kepada Uni Eropa dalam pidato di hari-hari awal pertempuran, menambahkan, "Hidup akan menang atas kematian. Dan terang akan menang atas kegelapan.

5 dari 5 halaman

Infografis Syarat Putin Stop Serang Ukraina

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.