Sukses

Korea Selatan Perkenalkan Visa Hallyu, Apa Itu?

Visa Hallyu, yang merupakan program baru untuk bisa mengunjungi Korea Selatan, rencananya akan dirilis tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta - Korea Selatan memperkenalkan jenis visa perjalanan baru. Perilisannya, yang dijadwalkan tahun ini, bertujuan "menarik talent budaya global." Karena itu, gagasan ini disebut visa Hallyu, yang mengacu pada fenomena "Hallyu" atau "Gelombang Korea."

Sebagaimana diketahui, istilah itu mengarah pada naiknya popularitas K-Pop, K-Drama, K-Beauty, dan film produk Negeri Ginseng di berbagai negara di dunia. Mengutip Koreaboo, Sabtu (15/1/2022), program visa Hallyu dirancang khusus sebagai respons terhadap gelombang Korea.

Jadi, ini dimaksudkan "untuk mendukung masuknya orang asing yang ingin belajar tentang budaya dan industri hiburan Korea." Seorang pejabat senior Kementerian Kehakiman Korea Selatan menjelaskan, program visa perjalanan ini tidak semata respons terhadap Hallyu, tapi juga pandemi.

"Kementerian Kehakiman telah mendorong program visa Hallyu di belakang melonjaknya permintaan akan pendidikan tentang konten budaya Korea, untuk menambah momentum lebih lanjut ke Korean Wave dan mendukung budaya lokal dan industri musik yang dilanda pandemi," katanya pada Korea Herald.

Syarat visanya, yakni pelancong harus berencana tinggal lebih dari 90 hari di Korea Selatan dan mendaftar di pendidikan terkait hiburan. Saat ini, tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan mengenai visa Hallyu.

Menurut pejabat tersebut, pihaknya akan memberi detail kententuan lebih lanjut terkait program visa tersebut pada paruh pertama tahun 2022. Ini termasuk mengenai durasi maksimum menginap dan kemungkinan persyaratan usia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Antisipasi Publik

Beredarnya laporan itu membuat warganet mengantisipasi visa Hallyu. Banyak di antaranya yang menanti peluncuran program visa perjalanan tersebut, termasuk YouTuber konten kecantikan asal Inggris, James Welsh.

Ia berkata, "Sangat menyegarkan melihat pria terwakili dengan baik dalam industri kosmetik Korea dan bahan-bahan yang digunakan dalam produk kecantikan Korea telah membuat saya tertarik selama lebih dari 10 tahun." Karena itu, Welsh berharap jadi salah satu penerima visa tersebut untuk belajar lebih banyak tentang K-Beauty.

Pelajar, sekaligus YouTuber bernama Anna mengatakan, itu akan membantu lebih banyak orang asing mengunjungi Korea Selatan. Sebelumnya, ia merupakan salah satu mahasiswa pertukaran di Hankuk University of Foreign Studies.

"Banyak yang pergi ke Korea untuk working holiday atau program pertukaran bahasa. Dan dari apa yang saya dengar, visa E-6 (visa kerja jangka panjang untuk sektor budaya dan hiburan) sulit didapat karena persyaratannya yang ketat. Jadi, (visa Hallyu) akan memungkinkan lebih banyak orang asing yang tertarik ke Korea untuk belajar dan tinggal di sana," tuturnya.

3 dari 4 halaman

Terpengaruh COVID-19?

Singh, seorang mahasiswa India di sekolah pascasarjana studi internasional Universitas Yonsei, percaya bahwa visa Hallyu adalah kesempatan lain yang akan membantu menghasilkan konten online lebih besar.

"Skema baru ini akan menggairahkan influencer asing di Instagram, TikTok, atau YouTube yang memproduksi konten tentang Korea. Sebelum tiba di sini pada 2019, saya menonton banyak video produk bahasa, makanan, dan kecantikan Korea di YouTube yang diunggah warga negara asing di sini. Mereka membantu saya memahami banyak hal tentang Korea," katanya.

Meski banyak orang yang antusias dengan program ini, masih ada beberapa keraguan. Seorang pejabat di Kedutaan Besar Korea Selatan di Filipina, misalnya, membagikan bagaimana COVID-19 terus memengaruhinya dalam banyak hal.

4 dari 4 halaman

Infografis 5 Cara Lindungi Diri dan Cegah Penyebaran COVID-19 Varian Omicron

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.