Sukses

Menggencarkan Peran UMKM Lewat Pameran Karya Batik

Selain pelestarian batik Indonesia, gelaran ini juga dilaksanakan untuk mendorong geliat ekonomi dan peran UMKM.

Liputan6.com, Jakarta - Kegiatan pelestarian batik turut diupayakan banyak pihak. Semangat ini lantas dibarengi dengan meningkatkan peranan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam mendorong geliat ekonomi Tanah Air. Salah satu dorongannya melalui pameran inisiasi Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB Foundation).

YCAB bersama HSBC Indonesia bersinergi menggelar pameran bertajuk "Gelar Karya Produk Batik dan UMKM" di Rumah Belajar Batik Semarang, Jawa Tengah pada 30--31 Maret 2021. Karena berlangsung hybrid, pameran batik ini juga bisa dinikmati secara virtual.

CEO dan Founder YCAB Foundation, Veronica Colondam, menyampaikan dukungan pada UMKM yang peranannya mesti terus digencarkan, mengingat dampak luar biasa dari pandemi Covid-19. Masa krisis ini membuat banyak pekerja terpaksa dirumahkan.

"Kita lihat pada saat pandemi ini, pengangguran meningkat luar biasa, meningkat tajam kira-kira 30 persen naik dari 2019 dan ada hampir 10 juta pengangguran yang sebagian besar adalah lulusan SMA dan SMK," kata Veronica dalam launching pameran secara virtual pada Selasa (30/3/2021).

Veronica melanjutkan, dari sisi kebutuhan, pihaknya perlu mengintervensi dalam membangun ketahanan anak muda untuk berkarya secara mandiri.

"Kita melihat penurunan yang signifikan, bukan saja dari data, tapi realita di lapangan. 70--80 persen ibu-ibu yang menerima kredit kecil atau mikro terimbas, pendapatan mereka turun dan hilang, namun Agustus-September sudah mulai naik lagi," tambahnya soal pelaku UMKM.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Spirit Membangun

Sementara, dalam pameran Gelar Karya Produk Batik dan UMKM, pengunjung akan disuguhkan dengan ragam produk hasil membatik dan pagelaran fashion show karya perajin batik Rumah Belajar Batik Semarang.

Diharapkan, pameran ini dapat jadi wadah interaksi langsung antara komunitas dan kelompok pebisnis batik, serta ajang promosi untuk meningkatkan bisnis. Sementara, Veronica turut menekankan poin dari program pendidikan YCAB.

"Bukan sekadar memberi pendidikan, tapi pendidikan yang bisa menyejahterakan. Bukan hanya menyejahterakan dirinya, tapi juga lingkungan sehingga membawa ke kasta lebih tinggi. Pendidikan baik, tapi yang dibutuhkan kemampuan untuk mendapat pekerjaan yang layak. Bukan sekadar punya pekerjaan, tapi membuka lapangan pekerjaan," ungkapnya.

3 dari 3 halaman

Infografis Batik Dunia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.