Sukses

Mengenal Kumquat, Buah Keberuntungan Imlek yang Bantu Jaga Kesehatan Tubuh

Membantu menjaga kesehatan sistem pernapasan jadi salah satu keunggulan Kumquat, buah keberuntungan yang lekat dengan perayaan Imlek.

Liputan6.com, Jakarta - Pohon kumquat berhias amplop keberuntungan adalah dekorasi yang dipercaya membawa nasib baik, terutama di awal Tahun Baru China. Maka itu, keberadaannya lekat dengan perayaan Imlek.

Melansir laman South China Morning Post, Selasa, 9 Februari 2021, buah keberuntungan ini dikenal di Hong Kong sebagai 'kut', yang terdengar seperti kata dalam bahasa Kanton untuk 'keberuntungan'. Nama ini menyediakan homofon yang banyak digunakan.

Salah satunya adalah 'dai kut lai see' yang diterjemahkan sebagai 'keberuntungan dan keberuntungan besar'. Di sisi lain, buah berwarna oranye seukuran anggur besar ini berisi segudang nutrisi yang dikemas dengan vitamin C dan E.

Hal ini menjadikannya sebagai camilan yang sehat, terutama pada musim-musim seperti ini. Koki pastri eksekutif dari Four Seasons Hotel Hong Kong, Ringo Chan Wing-hung, membeli kumquat setiap kali melihatnya di pasar.

Kesempatan untuk mencoba kumquat dari prefektur Miyazaki di Kyushu, Jepang, belum lama ini, memberi Chan profil rasa yang benar-benar baru.

"Ini berbeda (dari kumquat Hong Kong). Lebih manis dan kulitnya lembut. Tak ada rasa pahit, bahkan dua jam setelah dimakan mentah, (rasa) jeruk masih terasa di mulut," ujarnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Macam-Macam Cara Konsumsi Kumquat

Ada banyak cara untuk mengonsumsi kumquat, mulai dari menjadikannya minuman hingga makanan penutup, bahkan koktail.

Naohiko Fukada, pekerja departemen pertanian dan perikanan di pemerintah prefektur Miyazaki, menikmati kumquat setiap hari. Ia mengirisnya untuk ditambahkan ke salad, atau mencampurkan dengan susu kedelai karena zat besi nabati pada buah dan susu memudahkan tubuh menyerap vitamin C.

Ia juga suka menambahkan irisan kumquat ke air panas dengan teh hitam, jahe, dan mungkin sedikit gula atau madu. "Anda bisa makan sampai 10 buah, tapi saya suka makan lima setiap pagi. Setiap kumquat adalah 20 gram," kata Fukada.

Praktisi pengobatan tradisional Tiongkok (TCM) berbasis di Hong Kong, Cecilia Cheung Po-wan, mengatakan bahwa paling banyak seseorang harus makan lima sampai enam kumquat setiap hari. Buah ini dijelaskan membantu menyehatkan sistem pernapasan dan kulit.

"Dalam pengobatan Tiongkok, makanan yang kami anggap asam, seperti kumquat, baik untuk (bantu mengobati) batuk, hidung tersumbat, atau batuk berdahak. Jeruk dalam kumquat bertindak seperti astringen untuk meredakan peradangan," jelasnya.

Cara yang baik untuk menenangkan tenggorokan, sarannya, adalah dengan mencampurkan madu dan kumquat dengan air panas, mirip versi Fukada memanfaatkan teh, atau makan kumquat asin. Cheung mengatakan, buah kecil itu tinggi serat yang baik untuk pencernaan.

"Di TCM, kami menganggapnya sebagai makanan yang menghangatkan, jadi ini membantu pencernaan. Anda tak ingin makan terlalu banyak makanan dingin karena akan memperlambat sirkulasi darah," katanya.

3 dari 4 halaman

Melancarkan Pencernaan

Demi melancarkan pencernaan, Cheung menyarankan makan kumquat dengan cranberry atau malt. Sedangkan, kumquat dengan jus buah pir dapat membantu menyehatkan paru-paru. Namun, ia memperingatkan penderita diabetes untuk tak makan kumquat dalam jumlah banyak karena kandungan gula alami yang tinggi.

Jika membeli atau menerima pohon kumquat pada musim perayaan ini, jangan biarkan buahnya terbuang percuma. Di Hong Kong, sudah jadi kebiasaan untuk mengawetkan kumquat menggunakan garam atau gula dalam stoples kaca.

Seiring waktu, jus buah didifusikan ke dalam garam untuk jadi air garam berwarna cokelat tua saat buah mengerut. Sajian tahan bertahun-tahun ini kemudian dicampur dengan air panas sebagai obat sakit tenggorokan dan flu.

4 dari 4 halaman

Olahraga Benteng Kedua Cegah COVID-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.