Sukses

Tinggalkan Profesi Pegawai Negeri, Perempuan Inggris Jadi Ahli Perilaku Kucing

Perempuan di Inggris ini memilih meninggalkan profesinya dengan pekerjaan penuh waktu dan banting setir jadi ahli perilaku kucing.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang perempuan bernama Julie-Anne Thorne dahulu sebagai pegawai negeri. Namun, ia memilih untuk meninggalkan pekerjaannya itu dan banting setir bekerja penuh waktu sebagai ahli perilaku kucing.

Dilansir dari laman Metro, Rabu, 3 Februari 2021, perempuan berusia 38 tahun tersebut memutuskan terjun menjadi seorang ahli perilaku kucing. Hal ini terjadi ketika Julie-Anne mengetahui ia memiliki kemampuan luar biasa untuk berhubungan secara emosional dengan kucing.

Ia mendeskripsikan dirinya sebagai 'kucing yang intuitif'. Dikatakan Julie-Anne, dengan duduk bersama hewan peliharaan atau hanya melihat foto hewan itu, ia dapat menangkap emosi kucing.

Hal tersebut membantu Julie-Anne memahami kucing berperilaku dengan cara tertentu. Juga, memungkinkannya melatih pemiliknya untuk membantu hewan peliharaan merasa lebih nyaman.

Julie-Anne meninggalkan pekerjaan perusahaannya sebagai pegawai negeri sipil tahun lalu untuk mengejar mimpinya mendidik pemilik kucing. Kini, ia menjalankan bisnisnya secara penuh waktu, Naturally Cats.

"Aku tidak dapat menjelaskan sains atau logika di baliknya karena ini lebih hubungan emosional dan energik antara aku dan kucing," katanya.

Ia menyadari memiliki hubungan yang kuat dengan kucing setelah mengunjungi kebun binatang bersama suaminya Rob pada 2012. Julie-Anne kala itu berhenti di kandang kucing besar tempat tinggal cheetah dan tiba-tiba diliputi kesedihan dan mulai menangis.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Menjelajahi Sisi Empati

Pada hari itu, Julie-Anne dan suami mengetahui cheetah itu baru saja kehilangan pasangannya dan tengah berduka atas kematian sang jantan. "Saat aku berhenti di dekatnya, dia langsung menangis," kata Julie-Anne.

"Aku menyadari bahwa aku telah merasakan kesedihannya, itulah sebabnya aku menangis. Hal itu membuatku menjelajahi sisi empati dari berbagai hal dan selama bertahun-tahun, aku menyadari aku dapat terhubung dengan kucing secara energik dan emosional," tambahnya.

Terinspirasi keinginan untuk membantu kucingnya sendiri, Pickle, yang menderita diabetes kucing, Julie-Anne dilatih dalam pengobatan alternatif seperti reiki dan penyembuhan hewan. Ia mendirikan bisnisnya, Naturally Cats, pada 2019 dan kini membantu orang-orang dengan kucing yang menunjukkan perilaku bermasalah, seperti agresi atau buang air kecil di sekitar rumah.

Sejak itu, ia telah membantu sekitar 40 klien dan membanderol biaya konsultasi sebesar 195 Pound sterling atau setara Rp3,7 juta. Sesi ini melibatkan Julie-Anne yang memahami perasaan kucing dan menangkap petunjuk perilaku.

Lalu, ia meminta pemilik kucing untuk mengenalkan hewan peliharaan mereka pada berbagai tumbuhan kering, yang menurutnya dapat membantu. Misalnya, jika dia merasakan kucing sedang marah, dia meresepkan campuran hop, melati, kuncup mawar, dan akar valerian.

3 dari 3 halaman

Jangan Remehkan Cara Pakai Masker

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.