Sukses

Sejarah dan Spesifikasi Boeing 737-S500 Sriwijaya Air

Boeing 737 mewakili seperempat dari total armada jet komersial besar di seluruh dunia yang terbang hari ini.

Liputan6.com, Jakarta - Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ182 hilang kontak tak lama lepas landas dari Jakarta menuju Pontianak, Kalimantan Barat. Pesawat jenis Boeing 737-S500 ini dikabarkan hilang kontak di kawasan Kepulauan Seribu, beberapa menit setelah lepas landas.

Bagaimana sejarah pesawat Boeing 737 ini? Pada akhir 1958 Boeing mengumumkan studi desain untuk "Pesawat pengumpan bermesin ganda untuk melengkapi keluarga jet penumpang Boeing" seperti dikutip dari laman b737.org.uk, Sabtu, 9 Januari 2021.

Pada Februari 1965 pesanan pertama dilakukan dan proyek berjalan. Sejak itu Boeing 737 menjadi pesawat komersial terlaris dalam sejarah penerbangan.

Boeing 737 adalah pesawat jet komersial terlaris dalam sejarah, dengan, pada Januari 2017, pesanan untuk hampir 14.000 pesawat dari 290 pelanggan. Lebih dari 9.300 737 pesawat telah dikirim. Dengan sekitar 6.500 pesawat dalam pelayanan, Boeing 737 mewakili seperempat dari total armada jet komersial besar di seluruh dunia yang terbang hari ini.

Pada 13 Februari 2006, Boeing mengirimkan 737 ke-5.000 ke Southwest Airlines. Guinness World Records mengakui 737 sebagai "jet komersial besar yang paling banyak diproduksi" dalam sejarah penerbangan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Spesifikasi Boeing 737-S500

Boeing 737-S500 merupakan varian Boeing 737 Classic Series terpendek. Pengguna pertama dari varian ini adalah Southwest Airlines.

Pesawat ini memiliki panjang 31,1 meter, sedangkan lebar sayap panjangnya 28,9 meter. Sementara, tingginya 11,1 meter.

Daya tampung pesawat ini sebanyak 132 penumpang. Boeing 737-500 diciptakan untuk menggantikan Boeing 737-S200.  Pesawat Boeing 737-S500 diproduksi sejak 1994.

3 dari 3 halaman

5 Tips Liburan Aman Saat Pandemi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.