Sukses

Perusahaan Rintisan Swiss Rancang Pegangan Pintu yang Bisa Disinfeksi Sendiri

Pegangan pintu terbilang jadi tempat berisiko tinggi terpapar Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 mengubah cara pandang banyak orang tentang sanitasi dan kebersihan. Pegangan pintu yang kerap disentuh orang menjadi tempat berisiko tinggi tertular penyakit mematikan tersebut.

Berangkat dari hal itu, sebuah perusahaan rintisan asal Swiss merancang pegangan pintu yang bisa mendisinfeksi sendiri. Karya tersebut diharapkan memberikan solusi bagi masyarakat, khususnya yang berada di tempat publik.

Pegangan pintu inovatif itu direncanakan untuk diluncurkan pada 2021. Dengan kreasi tersebut, perusahaan meyakini hal itu bisa mengatasi pandemi mengingat hasil riset menunjukkan bahwa virus Covid-19 bisa bertahan di pegangan pintu hingga tiga hari.

Dikutip dari MSN.com, Rabu (4/11/2020), tim peneliti Tweaq yang mengkhususkan pada teknologi bebas kontak, mendesain sistem baru yang dapat beradaptasi dengan banyak tipe pegangan pintu. Sistem tersebut mengintegrasikan sebuah pompa yang bisa mengeluarkan disinfektan dari tempatnya ke sebuah spon di dalam cincing yang berada di sekeliling pegangan pintu.

Sistem akan aktif ketika seseorang membuka atau menutup pintu, yang secara otomatis mendorong cincin aluminium maju mundur sepanjang permukaan. Tweaq mengkaim 99,9 persen kuman hilang dalam proses disinfeksi tersebut. Sementara, sistem aktif dalam waktu kurang dari tiga menit setelah seseorang menyentuh pegangan pintu.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menggunakan Baterai

Cincin tersebut menggunakan sumber energi dari baterai lithium. Tweaq menyebut alat itu bisa mendisinfeksi pegangan pintu sekitar seribu kali sebelum kehabisan cairan.

Sistem pintar itu memungkinkan pengguna mengetahui kapan harus mengisi ulang botol disinfektan lewat aplikasi di ponsel pintar. Tweaq juga sedang merancang ekonomi sirkular agar botol disinfektan tidak berakhir jadi sampah.

Ketika botol kehabisan cairan, botol kosong bisa dikembalikan untuk diganti dengan yang sudah terisi penuh. Sistem deteksi juga bakal menyediakan data tentang pegangan, berapa kali disentuh, dan kapan puncak penggunaan pegangan pintu selama sehari itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.