Sukses

Bocoran Koleksi Pakaian Dalam Perdana Zara

Zara menambah panjang daftar label fesyen yang merilis pakaian dalam dan comfortable wear selama pandemi.

Liputan6.com, Jakarta - Perdana, lini busana Zara meluncurkan koleksi pakaian dalam. Selama beberapa bulan belakangan, comfortable wear dan pakaian dalam telah berubah jadi kemewahan kecil dalam keseharian tak sedikit orang.

Mengingat, selama pandemi, kebanyakan orang hanya melalui hari di dalam rumah demi memutus rantai penyebaran COVID-19. Melansir laman Vogue US, Selasa (27/10/2020), kenyamanan diperkirakan akan tetap jadi kunci dalam kreasi mode di masa mendatang, tanpa mengorbankan gaya.

Selama beberapa bulan terakhir, banyak desainer telah menyesuaikan diri dengan kebiasaan baru yang rancangannya memprioritaskan kenyamanan dan kecanggihan. Menambah panjang daftarnya, Zara memulai koleksi pakaian dalam perdana mereka.

Dengan total 158 potong, Zara menjelajahi berbagai macam pakaian dalam dan pakaian santai, mulai dari bra dan set pakaian dalam yang serasi, hingga rajutan nyaman. Bahkan, terdapat pula kaus sehari-hari dan piyama yang cukup cantik dikenakan.

Potongan kasmir, sutra, dan katun ini menampilkan renda halus, siluet sederhana, juga aksen tulle yang mengubah tampilannya jadi elegan. Sehingga, tetap ada kebahagiaan tersendiri selama memakainya, walau tak bisa jalan terlalu jauh dari rumah.

Sederet busana dalam koleksi pakaian dalam ini dijelaskan akan membantu Anda merasa nyaman. Juga, tak meninggalkan gaya selama di rumah.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tutup Ribuan Gerai

Mengeluarkan koleksi pakaian dalam bukan satu-satunya adaptasi yang dilakukan Zara. Juli lalu, Inditex, perusahaan fesyen asal Spanyol yang menaungi Zara, berencana menutup 1,2 ribu gerai mereka di seluruh dunia. 

Seiring penutupan toko, berdasarkan laporan The Guardian, perusahaan akan mengalihkan penjualan secara daring. Inditex menutup 16 persen dari total tokonya sehingga menyisakan 6.212 yang beroperasi.

Alasannya karena untuk pertama kali Zara mengalami kerugian besar. Namun, kebijakan tersebut tak berlaku di Indonesia. 

“Dipastikan Zara di bawah naungan Mitra Adi Perkasa (MAP) tak ada rencana penutupan toko. Pelanggan tetap dapat berbelanja offline dengan datang ke Zara,“ ungkap VP Investor Relations & Corporate Communications MAP Group, Ratih Darmawan Gianda.

Mesk demikian, Zara di Indonesia pun turut melakukan penjualan secara daring. Selain di laman mapemall.com, Zara juga telah menggandeng marketplace dan e-commerce di Indonesia untuk memudahkan pelanggan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.