Sukses

Revolusi Pendidikan, Digital Platform jadi Solusi Utama

Media Online kini sangat populer digunakan untuk proses pembelajaran seperti melakukan video call.

Liputan6.com, Jakarta – Gegar budaya tengah merebak di berbagai aspek kehidupan di Indonesia. Semenjak terjadinya pandemi corona COVID-19, sistem pembelajaran pun mulai terganggu karena kurangnya persiapan untuk melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Sehingga hal ini mendorong terjadinya kesenjangan pada proses pendidikan di Indonesia.

Dalam hal ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menganggarkan dana sebesar Rp. 1,49 triliun untuk kebijakan pada program “Digitalisai Sekolah” untuk tahun 2021. Hal ini bertujuan untuk pemerataan akses pendidikan di seluruh Indonesia.

Alokasi dana pun akan dialirkan untuk menyiapkan peralatan informasi komputer (TIK) bagi masyarakat, program belajar di rumah oleh stasiun TV, kelengkapan mater pengajaran, dan penguatan platform digital.

Edukasi mengenai pembelajaran digital kini terus disosialisasikan kepada Sekolah maupun para guru agar pemerataan data, kurikulum, pelatihan, materi pengajaran dapat merata diakses oleh sekolah, guru, dan juga murid. Media Online kini sangat populer digunakan untuk proses pembelajaran seperti melakukan video call, chatting, email, dan lain-lain.

Meskipun guru tetap dapat mengajarkan muridnya selama PJJ melalui Google Meet ataupun Zoom. Tetapi di proses penugasan guru mengalami kesulitan mengatur dan memantau pekerjaan murid. Salah satu platform yang memiliki fungsi untuk mengatasi masalah ini adalah Koco Paper yang kini baru diluncurkan pada pertengahan September 2020 di www.kocopaper.id .

Seperti yang dituturkan oleh Faizal, Managing Directior Koco Paper “Platform digital ini akan membantu proses pengajaran untuk Guru Sekolah maupun Guru Les. KOCO ada dengan anotasi khusus yang telah dipersiapkan untuk pengerjaan tugas dan fitur monitor sehingga guru tidak perlu lagi kesulitan mencari tugas murid yang telah selesai di email yang telah menumpuk ataupun di chat whatsapp yang kadang sudah tenggelam di dalam grup.

Dan juga, juga bisa memberikan penilaian ataupun mengirimkan kembali untuk dikerjakan kembali oleh murid dengan KOCO”. Selain itu, fitur e-book pada www.kocopaper.id juga turut mendukung platform ini sebagai terobosan baru di Asia sebagai platform penyedia buku sebagai sumber pengajaran dari publisher terbesar di Asia Tenggara yaitu Singapore Asia Publisher (SAP).

Hal ini didukung oleh alasan tingkat penebangan pohon di Indonesia yang masih sangat tinggi karena permintaan pasar domestik dan Internasional masih sangat tinggi. Bahkan, berdasarkan analisis UN Environment Programme World Conservation Monitoring Centre dalam laporan FAO “The State of the World's Forests 2020”, Indonesia termasuk sebagai negara dengan pengurangan tutupan pohon hutan hujan tropis terbesar ketiga di dunia.

Sebagai platform yang ramah lingkungan, KOCO ingin membantu menjaga Sumber Daya Alam dengan mengurangi penggunaan kertas pada sistem pembelajaran. Dengan ini, dukungan Kemdikbud untuk penguatan Digital Platform di tahun 2021, Hal ini membuktikan bahwa Pendidikan Indonesia butuh revolusi baru.

KOCO Paper dan KOCO Schools pun diharapkan dapat menjadi solusi baru untuk PJJ maupun pelengkap untuk Digitalisasi sekolah seperti yang telah diprogramkan oleh pemerintah. Dalam mengedukasi masyarakat untuk mengikuti perkembangan cara belajar modern, KOCO pun juga hadir di Facebok Page dengan nama “KOCO Paper Indonesia” dan Instagram “@kocopaper.id”.

Sebagai platform yang ramah lingkungan, KOCO mengajak masyarakat untuk mulai menyadari untuk menjaga lingkungan dengan mengurangi penggunaan kertas kedepannya, yaitu dengan bergabung membangun Indonesia yang lebih baik di www.kocopaper.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini