Sukses

Waspada, 6 Dampak Makanan Berminyak pada Tubuh

Hati-hati, terlalu banyak mengonsumsi makanan berminyak dapat memiliki dampak berikut.

Liputan6.com, Jakarta - Makanan berminyak dapat Anda temukan di mana saja. Biasanya, sebagian besar makanan yang digoreng atau dimasak dengan minyak berlebih akan dianggap berminyak, seperti kentang goreng, pizza, burger, dan lainnya.

Dilansir Healthline, Selasa (14/1/2020), makanan berminyak tersebut cenderung tinggi kalori, lemak, garam, karbohidrat olahan namun rendah serat, vitamin, dan mineral.

Makanan-makanan di atas dapat menjadi suguhan yang enak dalam berbagai acara. Namun, makanan berminyak berdampak negatif bagi tubuh dan kesehatan, baik dalam jangka pendek maupun panjang.

Lantas, apa saja efeknya? Yuk, simak rangkuman selengkapnya seperti rangkuman di bawah ini.

1. Dapat Menyebabkan Kembung, Sakit Perut, dan Diare

Di antara makronutrien seperti karbohidrat, lemat, dan protein, tahukah Anda lemak adalah yang paling lambat dicerna. Hal ini dikarenakan makanan berminyak mengandung banyak lemak dan memperlambat pengosongan perut.

Makanan menghabiskan lebih banyak waktu di perut Anda, yang dapat menyebabkan berbagai keluhan, mulai dari kembung, mual, dan sakit perut.

Pada orang dengan keluhan pencernaan, seperti sindrom iritasi usus besar, pankreatitis kronis, atau gangguan perut, makanan berlemak tingkat tinggi dapat memicu sakit perut, kram, dan diare.

2. Dapat Merusak Mikrobioma Usus

Makanan berminyak dan tidak sehat dapat mengganggu keseimbangan bakteri di usus Anda, memungkinkan tekanan yang tidak sehat tumbuh. Hal ini terkait dengan penambahan berat badan dan berbagai penyakit kronis.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

3. Dapat Menyebabkan Penambahan Berat Badan dan Obesitas

Makanan berminyak yang dimasak dalam jumlah lemak yang besar dapat menyebabkan kenaikan berat badan karena jumlah kalori yang tinggi. Studi pengamatan menghubungkan asupan tinggi makanan cepat saji dan gorengan dengan peningkatan angka kenaikan berat badan dan obesitas.

Obesitas dikaitkan dengan banyak kondisi kesehatan yang negatif, termasuk penyakit jantung, diabetes, stroke, dan kanker tertentu. Secara khusus, asupan lemak trans yang tinggi dapat menyebabkan penambahan berat badan.

4. Dapat Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Makanan berminyak memiliki beberapa efek negatif pada kesehatan jantung dan stoke karena efeknya pada berat badan, tekanan darah, dan kolesterol.

Selain itu, risiko penyakit jantung mungkin terkait dengan seberapa sering Anda mengonsumsi makanan yang digoreng.

3 dari 3 halaman

5. Dapat Meningkatkan Risiko Diabetes

Makanan berminyak dapat meningkatkan risiko diabetes tipe dua. Mengonsumsi makanan cepat saji, yang tidak hanya mencakup makanan berminyak tetapi juga minuman manis, menyebabkan asupan kalori tinggi, penambahan berat badan, kontrol gula darah yang buruk, dan peningkatan peradangan.

Faktor-faktor ini meningkatkan risiko diabetes tipe dua dan sindrom metabolik, sekelompok kondisi yang termasuk obesitas, tekanan darah tinggi, dan gula darah tinggi.

6. Dapat Menyebabkan Jerawat

Makanan berminyak dapat berkontribusi pada jerawat dengan meningkatkan peradangan. Selain itu, bisa pula mengubah gene expression dan kadar hormon.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.