Sukses

Kisah Besek Bambu untuk Membungkus Daging Kurban

Besek bambu dan kantong plastik berbahan singkong untuk mengurangi kantong plastik yang tak bisa didaur ulang.

Liputan6.com, Jakarta - Penggunaan besek kembali populer sebagai tempat untuk menaruh daging kurban. Besek merupakan tempat yang terbuat dari anyaman bambu bertutup yang bentuknya segi empat.

Dilansir dari elib.unikom.ac.id, besek merupakan kemasan tradisional yang berperan dalam tradisi masyarakat Sunda. Berbagai upacara masyarakat Sunda, seperti kelahiran, perkawinan, dan kematian menggunakan besek.

Biasanya besek digunakan sebagai kemasan makanan yang diberikan kepada tamu undangan sebagai bentuk ucapan terima kasih. Selain itu, besek juga digunakan sebagai tempat pakaian (besek besar) dan tempat sesaji (besek kecil).

Seiring waktu berjalan, penggunaan besek kian berkurang setelah maraknya penggunaan kantong plastik. Kantong plastik dinilai lebih praktis karena bagian atasnya bisa digunakan untuk pegangan.

Belakangan besek kembali populer sejak berkembangnya gerakan Go Green yang meminimalkan penggunaan kantong plastik. Apalagi, kantong plastik dinilai sulit didaur ulang. Pada Idul Adha 2019 kali ini penggunaan besek kembali marak, tak hanya di Jakarta tapi juga di berbagai daerah.

Panitia kurban Masjid Istiqlal, misalnya, menggunakan besek untuk membungkus daging kurban yang kan dibagikan kepada warga. Besek-besek tersebut didatangkan dari Tasikmalaya. Karena besek tak cukup panitia menggunakan plastik ramah lingkungan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berbahan Dasar Singkong

Selain besek, berbagai upaya dilakukan untuk mencari solusi penggunaan kantong plastik yang bisa didaur ulang dan ramah lingkungan. Seperti dilakukan Masjid Al-Murabbi, Sukasari, Kota Bandung, Jawa Barat.

Pihak masjid menggunakan plastik berbahan dasar singkong yang mudah terurai dan ramai lingkungan untuk membungkus hewan kurban pada Idul Adha 1440 Hijriah kali ini.

"Untuk kegunaan kan sama, kalau tidak dipakai plastik dari singkong ini bisa hancur sendiri sehingga ramah lingkungan, beda dengan kantong plastik biasa," kata Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Murabbi, Mundarwiyarso di Bandung, Minggu, 11 Agustus 2019, seperti dilansir Antara.

Sebelumnya, pemerintah Provinsi Jawa Barat maupu Pemerintah Kota Bandung mengimbau kepada masyarakat untuk menggunakan besek bambu untuk membagikan daging kurban ketimbang kantong plastik yang tak ramah lingkungan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.