Sukses

Kuliner Malam Jumat: Rahasia Kelezatan Ayam Pop di Family Benteng Bukittinggi

Family Benteng cukup dikenal, terutama sejak jadi yang pertama menciptakan menu ayam pop.

Liputan6.com, Jakarta - Tak lengkap rasanya kalau berkunjung ke Sumatera Barat tanpa mencicipi kulinernya. Ada banyak restoran atau rumah makan yang wajib disambangi. Di daerah Bukittingi misalnya, ada restoran Family Benteng Indah atau sering disingkat Family Benteng.

Saat awal berdiri pada 1949, nama awalnya adalah warung makan Benteng. Itu lantaran tempat makan itu masih berbentuk warung dan berlokasi di dekat Benteng Ford de Kock yang merupakan bangunan peninggalan tentara Belanda di daerah Bukittinggi. Pemilik warung itu adalah Haji Kuto. Usahanya kemudian diteruskan oleh anaknya, H. Yul Bray Pili Dt. Panduko Sinaro.

Meski hanya berbentuk warung, Family Benteng cukup dikenal terutama sejak menyajikan menu ayam pop.  Ayam dengan bumbu yang terserap sempurna tersebut menjadi favorit banyak orang sampai saat ini. Bahkan kabarnya, warung makan ini jadi yang pertama menciptakan kreasi ayam pop.

"Ya memang ada beberapa versi siapa yang pertama kali menyajikan ayam pop. Dari yang kami tahu, rumah makan Family Benteng ini termasuk yang pertama kali membuat dan menyajikan ayam pop," terang Faisal, seorang kasir dan karyawan senior di restoran tersebut.

Yang jelas, menurut Faisal, ayam pop di Family Benteng menggunakan ayam kampung. Olahan itu selalu direbus dulu sebelum digoreng sebentar saja, yaitu saat akan disajikan.

Maka itu, ayam pop masih berwarna putih, tapi tekstur bagian kulit luar yang lebih keras. Kulit tersebut sama sekali tak garing. Lalu, mengapa disebut ayam pop? "Kalau itu sebenarnya saya juga kurang jelas, mungkin pop adalah singkatan populer," ucap Faisal.

Kenyataanya ayam pop pada zaman kemunculannya begitu populer dan masih banyak disukai sampai sekarang. Usaha rumah makan milik Haji Kuto ini semakin berkembang sampai akhirnya membuka tempat yang lebih luas di Jalan Yos Sudarso.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tak Hanya Ayam Pop

Restoran yang dibuka sejak 1980 itu tempatnya tak jauh dari lokasi awalnya. Lalu pada 2007, mereka membuka cabang di Jalan Jenderal Sudirman dengan tempat yang lebih besar lagi. Tak hanya ayam pop, masih banyak menu andalan yang tersedia di Family Benteng.

Ada ikan gurame bakar yang juga cukup terkenal. Lalu ada menu khas Minang lainnya seperti dendeng batokok, rendang, ayam bakar, gulai ikan, gado-gado, sop dan soto.  "Selain ayam pop dan ikan bakar, di sini juga banyak yang suka sama gado-gado, sop dan soto," terang Faisal.

Jumlah lauk di Family Benteng sebenarnya tidak terlalu banyak. Tapi tetap saja, Anda bakal bingung memilih karena masing-masing lauk punya ciri dan rasa yang khas dan lezat tentunya.

Menu ayam pop biasanya disajijkan lima potong ayam sekaligus dalam satu piring kecil. Harga makanan mulai dari Rp10 ribu sampai Rp35 ribu. Rumah makan Family Benteng Indah buka setiap hari dari pukul 7 pagi sampai pukul 10 malam.

3 dari 3 halaman

Atraksi Seni

Ada satu lagi yang jadi keistimewaan restoran ini, yaitu menampillkan kesenian khas Minangkabau. Mereka menampilkan aksi para penari yang menampilkan beragam tarian tradisional dan atraksi silek atau pencak silat. Ada panggung yang cukup luas di salah satu sudut ruangan.

"Kalau atraksi seni kita tampilkan kalau ada permintaan dari tamu, biasanya harus pesan paling lambat satu hari sebelumnya," terang Faisal. Atraksi ini sudah ada sejak 2009 dan hanya ada di restoran Family Benteng Indah di cabang Jalan Jenderal Sudirman yang tempatnya cukup luas.

"Kalau tak salah ide itu muncul karena sederhana saja, ingin melestarikan budaya Minang, bukan hanya kulinernya saja. Maklum saja sekarang ini sudah banyak generasi muda yang sudah melupakan budayanya sendiri. Dan tentunya membuat restoran ini beda dengan restoran lainnya," jelas Faisal.

Keunikan itu membuat mereka mendapat predikat sebagai Restoran Pariwisata setelah mendapat sertifikat dari Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat pada Juli 2018. Jadi, kita tak hanya bisa menikmati dan melestarikan kuliner, tapi juga melestarikan budaya Minangkabau.

  

Kami menerima kontribusi konten untuk rubrik Kuliner Malam Jumat, yaitu tempat kuliner yang cukup dikenal, punya ciri khas, dan masih buka pada malam hari. Konten harus berupa tulisan, foto dan video berdurasi sekitar 3 menit.

Tulisan berupa cerita mendalam tentang tempat kuliner malam yang diangkat sekitar 1.000 sampai 1.500 kata, foto minimal lima buah, dan video. Format konten video bisa dilihat dari video Kuliner Malam Jumat yang sudah ditayangkan.

Hasil liputan dikirim ke email: dinny.mutiah@kly.id. Tersedia hadiah menarik bagi yang karya terpilih. Untuk pertanyaan lebih detil tentang konten liputan Kuliner Malam Jumat, bisa ditanyakan melalui alamat e-mail yang sama.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.