Sukses

Orang Ketiga Amerika yang Meninggal Dunia Dalam Sebulan Saat Operasi Plastik

Dalam sebulan ada tiga orang Amerika Serikat yang meninggal dunia akibat operasi plastik di Republik Dominika.

Liputan6.com, Jakarta - Bagi mereka yang menjalani operasi plastik demi kecantikan perlu berpikir masak-masak. Salah satu contohnya adalah Kasus seorang ibu asal Amerika Serikat yang harus meregang nyawa saat operasi plastik.

Seperti dikutip dari cbsnews.com, Rabu, 10 Juli 2019, seorang ibu dari New Rochelle, New York, meninggal saat menjalani operasi plastik di Republik Dominika. Dia adalah orang Amerika ketiga yang meninggal dalam sebulan selama operasi kosmetik di negara Karibia.

Menurut saudara perempuannya, Maxine David, Alexandra Medina tak senang dengan penampilannya, dan bertanya kepada dokter di AS tentang sedot lemak. Namun, dia tampaknya diberitahu bahwa dia perlu menurunkan berat badan sebelum menjalani operasi.

Kakaknya mengatakan Medina menghubungi seorang dokter Dominika melalui Facebook, yang mengatakan operasi tak akan menjadi masalah. '

"Dokter ini seperti, 'Tak masalah. Kita bisa melakukannya. Kita bisa menanganinya. Kita sudah berurusan dengan wanita yang lebih besar, jadi datang ke sini. Kita akan melakukannya.' Dan itu jelas juga lebih murah," kata David.

Selama sedot lemak di klinik Santo Domingo, Jumat, Medina meninggal di meja operasi, diduga karena pembekuan darah.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Wisata Medis

Menteri Kesehatan Dominika rupanya memberi tahu David bahwa ulasan lengkap akan dilakukan, tetapi dia khawatir mereka akan menyembunyikan masalah itu.

"Ada fasilitas yang masuk akal di Eropa, Amerika Selatan, dan lain-lain, tetapi mereka biasanya tunduk pada kriteria yang sama dengan yang kita miliki di sini," kata ahli bedah plastik Manhattan, dokter Henry Spinelli kepada CBS New York.

"Memilih secara sembarangan suatu tempat (operasi plastik) berdasarkan keuangan adalah kesalahan besar."

Pada 2016, Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat mengeluarkan peringatan tentang bahaya "wisata medis" setelah setidaknya 18 wanita dari East Coast terinfeksi bakteri yang membuat cacat mengikuti prosedur operasi plastik yang mereka lakukan di Republik Dominika.

David mengatakan bahwa dia akan mengingat saudara perempuannya sebagai wanita yang cerdas dan penuh semangat yang operasi murahnya harus dibayar dengan harga yang mengerikan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.