Sukses

Ada Demo Usai Pengumuman Hasil Pemilu, Apa Pengaruhnya pada Pariwisata Indonesia?

Seberapa besar dampak aksi demo usai pengumuman hasil pemilu terhadap pariwisata Indonesia?

Liputan6.com, Jakarta - Ajang pesta demokrasi berupa Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) sudah mencapai garis akhir, dengan situasi yang sedang panas. Apakah hal itu berpengaruh pada kegiatan pariwisata Indonesia?

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah mengumumkan hasil Pemilihan Umum (Pemilu) pada Selasa, 21 Mei 2019. Namun usai pengumuman, aksi demo terjadi di beberapa tempat di Jakarta. Beredar kabar situasi akan semakin panas dan berpotensi timbul kerusuhan.

Bahkan, beberapa negara sudah mengeluarkan Travel Advice ke Indonesia dalam waktu dekat ini, untuk berhati-hati menghindari aksi demonstrasi. Salah satunya adalah Amerika Serikat.

Meski begitu, kegiatan pariwisata di Indonesia tidak terlalu berpengaruh. "Kegiatan politik tidak ada hubungannya dengan pariwisata," ucap Menpar Arief Yahya pada jumpa pers Pesona Mudik 2019 di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Jakarta Pusat, Selasa, 21 Mei 2019.

Arief memberikan contoh kasus pemilihan gubernur Jakarta pad 2017 yang juga sempat diwarnai sejumlah aksi demo. Dari data disebutkan tak ada pengaruh isu politik dengan jumlah wisman yang datang ke Indonesia, termasuk ke Jakarta.

"Waktu heboh pemilihan gubernur Jakarta tidak berpengaruh ke jumlah wisman (wisatawan mancanegara) dan pariwisata kita. Jadi sekarang, saya rasa juga tidak ada," kata Menpar.  

Saksikan video pilihan di bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penurunan Wisman

Kalau pun ada penurunan, itu karena berhubungan dengan Ramadan dan Lebaran.

Menurut Menpar, saat puasa dan libur Lebaran kunjungan wisman biasanya turun setengahnya. Hal itu berbeda dengan pergerakan wisatawan nusantara (wisnus).

"Kalau wisnus turun 50 persen saat ramadhan. Tapi saat lebaran naik jadi 150 persen. Sedangkan, wisman drop 50 persen tanpa ada peningkatan di libur lebaran. Contohnya wisman dari Malaysia, mereka lebih memilih libur lebaran di negaranya," ungkap Arief.

Karena itu, Kemenpar memberikan paket wisata di low season. Paket wisata tersebut diharapkan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan saat low season di bulan puasa dan libur Lebaran.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.